Bencana Kelaparan Berpotensi Terpa Lebanon, Setengah Penduduknya Gagal Akses Kebutuhan Makanan Pokok

- 31 Agustus 2020, 20:56 WIB
Kondisi Pelabuhan Beirut, Lebanon pascaledakan hebat pada Selasa 4 Agustus 2020 silam terlihat mengenaskan, gudang-gudang hanya tersisa rangkanya saja.
Kondisi Pelabuhan Beirut, Lebanon pascaledakan hebat pada Selasa 4 Agustus 2020 silam terlihat mengenaskan, gudang-gudang hanya tersisa rangkanya saja. /AFP


JURNALGAYA - Akhir tahun ini lebih dari separuh penduduk Lebanon berisiko gagal mengakses kebutuhan makanan pokok. Mereka terancam menderita kelaparan.

Hal itu disampaikan Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA).

ESCWA mengaitkan kekurangan pangan dengan fakta bahwa Lebanon sangat bergantung pada impor pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya di tengah ledakan besar yang mengguncang pelabuhan Beirut, titik logistik utama negara itu untuk masuknya barang.

Baca Juga: Mulan Jameela Rayu Pertamina Agar Harga Pertamax Sama dengan Premium

Seperti dilansir Xinhua pada Senin 31 Agustus 2020, ESCWA juga mencatat bahwa Pound Lebanon terdepresiasi 78 persen dan tingkat kemiskinan dan pengangguran di negara tersebut meningkat dengan tajam.

Sekretaris Eksekutif ESCWA, Rola Dashti mendesak pemerintah Lebanon untuk memprioritaskan pembangunan kembali pelabuhan Beirut sebagai aset nasional ketahanan pangan dan merehabilitasi gudang obat pusat dan memastikan pasokan terus-menerus obat-obatan dan vaksin esensial bagi yang paling rentan.

“Tindakan segera harus diambil untuk mencegah krisis pangan, seperti mengintensifkan pemantauan harga pangan, memastikan harga pagu harga dan mendorong penjualan langsung dari produsen lokal ke konsumen,” ucap Dashti.

Baca Juga: Sepeda Brompton Harganya Bisa Naik Selangit Gara-gara Aturan Baru Pemerintah

Menteri Ekonomi Lebanon Raoul Nehme mengatakan untuk menjamin ketersediaan pangan Lebanon saat ini membutuhkan persediaan padi-padian untuk tiga bulan.

Media lokal menyebut silo di Beirut yang ikut porak poranda itu tengah menyimpan sekitar 15.000 ton gandum/padi-padian.

Silo di pelabuhan Beirut sendiri mempunyai kapasitas yang bisa menampung hingga 120.000 ton padi-padian

Namun untungnya masih ada empat kapal pengangkut bahan pangan total 28.000 ton gandum yang tidak ikut hancur karena masih dalam perjalanan ke pelabuhan.

Baca Juga: Heboh 100 Dokter Indonesia Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Fahri Hamzah Sentil Menteri Kesehatan

Kini pihak pemerintah tengah mengupayakan tempat penyimpanan baru untuk memindahkan bahan makanan yang belum sampai itu.

Kapal yang belum datang itu akan segera dialihkan ke pelabuhan Tripoli.

Pelabuhan Tripoli sendiri meski berstatus pelabuhan terbesar kedua di lebanon namun tidak mempunyai fasilitas penyimpanan padi-padian.

Rencananya gandum akan dipindahkan ke gudang terdekat yang berjarak sekitar dua kilometer dari Pelabuhan Tripoli.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x