Dua Pangeran Arab Saudi Didepak dari Jabatan Penting, Jadi Korban Kekuasaan Mohammed bin Salman?

- 1 September 2020, 18:10 WIB
Mohammed Bin Salman.
Mohammed Bin Salman. /bbc.com

JURNALGAYA - Dua pangeran Arab Saudi kabarnya telah didepak Raja Salman dari jabatan penting di Kementrian Pertahanan.

Kedua pangeran tersebut antara lain Pangeran Fahad bin Turki yang dipecat dari jabatan komandan pasukan gabungan dalam koalisi pimpinan Saudi di Yaman.

Putranya, Abdulaziz bin Fahad pun dicopot dari jabatan wakil gubernur.

Baca Juga: Dikucilkan Arsenal, Mesut Ozil Diam-diam Ditawari Kontrak Sensasional oleh Klub Kaya

Keputusan kerajaan menyatakan kedua orang tersebut bersama dengan empat pejabat lainnya, menghadapi penyelidikan atas "transaksi keuangan mencurigakan" di Kementerian Pertahanan.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang merupakan putra raja dan dianggap sebagai penguasa Arab Saudi secara de-facto, telah memelopori kampanye melawan dugaan korupsi di pemerintahan.

Namun, para kritikus mengatakan penangkapan tokoh-tokoh elite ini bertujuan untuk melenyapkan penghalang kekuasaan bagi Putra Mahkota.

Baca Juga: Pangeran William Kian Dekat dengan Ratu, Pangeran Harry Frustrasi Lewatkan Momen Istimewa di Istana

Dilansir BBC, pada awal tahun ini, Wall Street Journal melaporkan tiga anggota senior keluarga kerajaan telah ditahan. Di antaranya adik raja Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef.

Peristiwa penting yang melibatkan bangsawan Saudi terjadi pada 2017, di mana puluhan tokoh keluarga kerajaan Saudi, menteri-menteri dan pengusaha telah ditawan di hotel Ritz-Carlton di Riyadh.

Sebagian besar dari mereka belakangan dibebaskan, namun setelah mencapai kesepakatan bernilai 106,7 miliar dolar AS.

Baca Juga: Pemerintah Tarik Pajak, Tarif Berlangganan Netflix Naik

Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sejauh ini mendapat pujian internasional saat berjanji melakukan rangkaian reformasi ekonomi dan sosial negara yang sangat konservatif itu sejak berkuasa pada 2016.

Hanya saja dia juga 'tak bersih' dan dituding terlibat dalam sejumlah skandal, termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di kedutaan Saudi di Istanbul pada 2018.

Selain itu, ia juga dituding terlihat dalam dugaan rencana pembunuhan terhadap mantan agen intelijen Saudi di Kanada.

Baca Juga: ASN dan Mahasiswa Dapat Pulsa Gratis dari Pemerintah Setiap Bulan

Putra Mahkota Mohamed bin Salman juga dikiritik menyusul konflik berkelanjutan di Yaman, di mana Arab Saudi menyokong pasukan pro-pemerintah.

Termasuk perlakuan kasar terhadap aktivis hak-hak perempuan, meskipun sejumlah aturan diskriminatif telah dicabut seperti hak perempuan untuk mengemudi.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah