Berbekal Lumpur Lapindo, Mahasiswa UI Raih 2nd Runner Up Asia The Trail by VINCI Construction 2020

- 5 September 2020, 19:30 WIB
ILUSTRASI batu bata.*
ILUSTRASI batu bata.* /Pixabay/Jarmoluk/

JURNALGAYA - Lewat tangan dingin empat mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), lumpur lapindo dan limbah kertas disulap menjadi batu bata ramah lingkungan.

Produk tersebut diberi nama Lapindo Mud for Super Sustainable Brick atau disingkat LUSSI.

Keempat mahasiswa itu adalah Muhammad, Pawestri Cendani, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya dengan bimbingan dosen Fakultas Teknik UI Mohammed Ali Berawi.

Baca Juga: Gian Zola Diusir Wasit, Persib Bandung vs Tira Persikabo Berakhir Imbang di Stadion GBLA

Dalam keterangan pers UI, Sabtu 5 September 2020, tim ini telah mempresentasikan gagasan pembuatan batu bata ramah lingkungan dalam ajang The 2nd Trail by VINCI Construction. Hasilnya menjadi 2nd Runner Up Asia.

Menurut keempatnya pembuatan LUSSI sekaligus bertujuan untuk mengurangi bahaya dari limbah kertas yang banyak ditemukan di Indonesia.

Demonstrasi batu bata ramah lingkungan karya mahasiswa FTUI berbahan lumpur lapindo dan limbah industri kertas
Demonstrasi batu bata ramah lingkungan karya mahasiswa FTUI berbahan lumpur lapindo dan limbah industri kertas

"Setidaknya diperkirakan ada 35.770.000 m3 lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, dan 1.599.000 ton limbah kertas dihasilkan di Indonesia setiap tahun dan menyebabkan peningkatan 470.000 ton CO2," jelas Muhammad, mahasiswa Teknik UI.

Dengan latar kondisi tersebut, dia dan kawan-kawannya membuat LUSSI. "Untuk setiap 100.000 batu bata dibutuhkan 66 m3 lumpur dan 66 m3 limbah kertas," kata Pawestri.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x