Kota Cimahi, Depok, Bogor, dan Kabupaten Bekasi jadi Zona Merah Covid-19

- 14 September 2020, 16:09 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Gubernur Jabar Ridwan Kamil /Humas Pemprov Jabar
 
JURNALGAYA--- Angka kemunculan kasus baru COVID-19 di Provinsi Jawa Barat masih tinggi. Per hari kemarin ada penambahan kasus baru mencapai 157. Total warga Jabar yang sempat terpapar virus corona ini ada 14.338 orang.
 
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil,  dari data terakhir ada empat kabupaten/kota yang sekarang posisinya masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19. 
 
"Minggu ini zona merahnya (sebaran COVID-19) ada empat, yaitu Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kota Cimahi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Senin (14/9).
 
Emil mengatakan, angka penyebaran COVID-19 memang mayoritas di Bodebek yang bersinggungan langsung dengan DKI Jakarta yang dari awal menjadi epicentrum penyebaran. Sedikitnya, dari angka 14.338 kasus di Jabar 60 persen berasal dari Bodebek.
 
"Itulah kenapa koordinasi ini diperlukan (antardaerah)," katanya.
 
 
Menurut Emil, peningkatan data kasus di Jabar bisa juga dikarenakan masifnya pengetesan yang dilakukan. Sejauh ini Pemprov Jabar sudah berhasil melakukan tes PCR mencapai 314 ribu.
 
Angka ini, kata dia, terus diperbanyak karena targetnya mencapai angka 500 ribu atau satu persen dari total jumlah penduduk. "Saat ini baru Cimahi yang sudah memenuhi standar WHO," katanya.
 
Namun, kata dia, karena testing dan hasilnya banyak positif, Cimahi kemudian jadi zona merah penyebaran COVID-19. Kondisi ini dianggap tak masalah asalkan pemerintah kota bisa lebih waspada dan mendisiplinkan masyarakatnya dalam penerapan protokol kesehatan
 
Selain itu, Emil mengaku kurang senang dengan angka kesembuhan pasien di Jabar. Karena, angkanya masih berkisar antara 51 persen sampai 53 persen. Idealnya kesembuhan berada di angka 70 persen.
 
Pemprov Jabar, kata dia, masih berupaya mencari cara agar angka kesembuhan ini bisa naik dengan mencari obat yang baik, terapi, hingga metodologi kesembuhan bagi pasien tersebut.
 
"Sehingga pasien yang positif bisa dilakukan penyembuhan secepatnya," kata dia.
 
Sedangakan untuk tingkat kematian, kata dia, berdasarkan data yang ada patut diapresiasi karena cukup kecil. Hanya ada 2,4 persen jumlah kematian di Jabar.
 
Berdasarkan data aplikasi Pikobar Jabar, Senin (14/9), jumlah orang meninggal karena virus ini mencapai 299. Jumlah ini naik lima orang dibandingkan hari sebelumnya
 
"Mudah-mudahan berita baiknya yang meninggal sedikit tapi berita buruknya yang sembuhnya agak lambat. Ini yang harus kita perbaiki dalam epidemiologi di Jawa Barat," katanya. Qiya Ameena***
 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x