Tuduh Iran Berniat Bunuh Duta Besar AS, Donald Trump: Setiap Serangan Bakal Dibalas 1.000 Kali Lipat

- 15 September 2020, 12:51 WIB
DONALD Trump.*/NEW YORK POST
DONALD Trump.*/NEW YORK POST /

JURNALGAYA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung bereaksi setelah mendapat laporan intelijen soal rencana pembunuhan Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan Lana Mark sebagai aksi balas dendam atas kematian Jenderal Soleimani, yang tewas dalam serangan drone AS pada Januari.

Presiden Donald Trump telah memperingatkan bahwa setiap serangan Iran terhadap Amerika Serikat akan disambut dengan tanggapan "yang akan menjadi 1.000 kali lebih besar".

 Sebelumnya pada hari Ahad 13 September, muncul laporan bahwa Iran telah merencanakan pembunuhan duta besar AS untuk Afrika Selatan Lana Mark sebagai pembalasan atas pembunuhan Komandan Pasukan Jenderal IRGC Quds Qasem Soleimani.

Baca Juga: Buntut Penusukan Syekh Ali Jaber, Hukum Qishos Diberlakukan untuk Pelaku Penyerangan Ulama

Pada hari Senin 14 September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menepis tuduhan tersebut dan mendesak para pejabat AS "untuk berhenti menggunakan metode usang dan usang untuk propaganda anti-Iran di arena internasional".

Khatibzadeh menggambarkan klaim tersebut sebagai bagian dari "kampanye kontra-intelijen pemerintahan Trump melawan Iran", mengecam laporan Politico sebagai "diatur sesuai pesanan, bias dan memiliki tujuan".

Juru bicara tersebut menunjukkan bahwa "dapat diprediksi" bahwa Washington akan "menggunakan tuduhan dan pemalsuan anti-Iran menjelang pemilihan presiden AS, ditambah dengan tekanan rezim (Amerika Serikat) untuk menyalahgunakan mekanisme Dewan Keamanan PBB dengan tujuan untuk mengintensifkan tekanan pada rakyat Iran ”.

Baca Juga: Yakin Menang, China Menyatakan Siap Berperang Melawan Negara ASEAN

“Sebaliknya, Amerika Serikat dan rezim petahana di Gedung Putih yang telah mengabaikan prinsip-prinsip dasar diplomatik dan telah menjadi rezim yang nakal di arena internasional, ... mendalangi dan melaksanakan puluhan plot pembunuhan, ... penarikan diri dari banyak perjanjian internasional, melanggar integritas teritorial bangsa, dan pembunuhan pengecut Jenderal Qassem Soleimani, komandan terhormat perang melawan terorisme,” tambah Khatibzadeh.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x