Militer China Naikan Level, Siap Bertempur Melawan India di Kawasan Perbatasan

- 16 September 2020, 15:12 WIB
Lembah Galwan di wilayah Ladakh. (Planet Labs via AP)
Lembah Galwan di wilayah Ladakh. (Planet Labs via AP) /

JURNALGAYA - Pasukan militer China meningkatkan kesiapan tempur mereka di perbatasan negara yang disengketakan dengan India.

Dilansir South China Morning Post Rabu 16 September 2020, level dinaikan hingga posisi kedua pekan ini.

Sebelumnya ketegangan kembali terjadi usai baku tembak pekan lalu. Level dua berarti, China telah memasok banyak senjata dan pasukan ke garis depan, di mana latihan juga telah ditingkatkan untuk komandan, perwira dan tentara.

"Level setinggi itu terakhir kali digunakan oleh pasukan di wilayah yang disengketakan pada tahun 1987, ketika pertempuran kecil di lembah Sumdorong Chu mendorong kedua belah pihak ke ambang perang," kata salah seorang sumber media Hong Kong itu.

Baca Juga: Jadi Duta Kuliner, Ridwan Kamil Ingatkan Ade Londok Berbahasa Lebih Sopan

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memiliki empat tingkat kesiapan tempur. Tingkat pertama hanya digunakan jika para pemimpin militer yakin bahwa konflik bersenjata tidak dapat dihindari.

Komando Teater Pusat PLA juga sebelumnya telah mengatakan bahwa mereka menerima perintah untuk mengerahkan lebih banyak senjata dan pasukan ke dataran tinggi, dan memulai serangkaian latihan fisik dan teknis. Pengakuan itu dimuat di Weibo pada 8 September, sehari setelah baku tembak terjadi.

"Sejak tingkat kesiapan tempur dinaikkan, komandan, perwira dan tentara telah bekerja sepanjang waktu, melakukan pelatihan dan latihan ekstra," kata sumber itu.

"PLA memobilisasi lebih banyak pasukan dan sistem persenjataan ke Garis Kontrol Aktual (LAC) dalam persiapan untuk yang terburuk."

Baca Juga: Meski Ditolak Sejumlah Daerah, Tasikmalaya dan Riau Susul Deklarasi KAMI

Garis Kontrol Aktual (LAC) adalah nama resmi untuk perbatasan China-India yang disengketakan. Ini berada di Himalaya, area yang selama ini diperebutkan kedua negara.

Sumber mengatakan sebenarnya ketegangan telah menurun pascapertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu dengan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, di Moskow akhir pekan lalu.

Namun citra satelit yang diterbitkan di Kanwa Defense Review, menunjukkan adanya penumpukan pasukan PLA dan instalasi militer di sepanjang lembah Pangong Tso di wilayah yang disengketakan.

"Pembom JH-7 PLA di bandara garis depan dipenuhi dengan senjata, menunjukkan bahwa mereka siap beraksi, dan salah satu tanda yang jelas bahwa angkatan udara perbatasan berada di bawah kesiapan tempur tingkat kedua," kata Andrei Chang, editor-in-chief majalah tersebut.

"Saya khawatir konfrontasi akan menjadi hal biasa, dan mengubah LAC menjadi Kashmir lain."

Baca Juga: Tony Hawk’s Pro Skater 1+2 Rilis Sejak Dirilis 14 Agustus Terjual Lebih dari 1 Juta Copy

Ketegangan di perbatasan Himalaya antar kedua negara telah meningkat sejak bentrokan di Lembah Galwan pada bulan Juni lalu. Sedikitnya 20 tentara India tewas dalam kejadian itu. China juga mengatakan ada korban dari pihaknya, tetapi tidak merinci lebih lanjut soal itu.

Rajeswari Pillai Rajagopalan, seorang peneliti terkemuka di Observer Research Foundation, sebuah lembaga think thank yang berbasis di New Delhi, mengatakan pasukan India juga telah bersiaga tinggi sejak konfrontasi mematikan itu.

"Bentrokan Galwan memperkeras pandangan India tentang China, dan bukan hanya persepsi publik," katanya. "Sekarang tersebar di seluruh papan, dan terutama di antara pembuat opini," katanya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x