Kondisi ini mendorong Taiwan untuk mencegat jet dan Pemimpin Tsai Ing-wen menyebut China sebagai ancaman bagi wilayah tersebut.
Latihan China berlangsung minggu lalu ketika Beijing menyatakan kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Amerika Serikat ke Taipei.
Surat kabar resmi China Daily, Senin lalu dalam sebuah tajuk rencana mengatakan, AS mencoba menggunakan Taiwan untuk menahan China tetapi tidak ada yang boleh meremehkan tekadnya untuk menegaskan kedaulatannya atas pulau itu.
"Pemerintah AS tidak boleh diremehkan dalam keputusasaannya untuk menahan kebangkitan China secara damai dan memanjakan diri dalam kecanduan AS terhadap hegemoni," bebernya.
Baca Juga: Mengharukan, Pesan Perpisahan Lionel Messi untuk Arturo Vidal yang Pindah ke Inter Milan
China telah marah dengan peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, termasuk dua kunjungan dalam beberapa bulan oleh pejabat tinggi, satu pada Agustus oleh Menteri Kesehatan Alex Azar dan yang lainnya minggu lalu oleh Keith Krach, wakil menteri untuk urusan ekonomi.
AS, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan pulau itu tetapi merupakan pendukung internasional terkuatnya, juga merencanakan penjualan senjata baru yang besar ke Taiwan.
China bulan ini mengadakan latihan skala besar yang langka di dekat Taiwan, yang disebut Taipei sebagai provokasi serius. China mengatakan latihan itu adalah kebutuhan untuk melindungi kedaulatannya.