Pilkada Surakarta dan Medan Paling Ramai Diberitakan Media, Karena Anak dan Mantu Jokowi?

- 27 September 2020, 11:36 WIB
Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Minggu, 28 Juli 2019.
Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Minggu, 28 Juli 2019. /BPMI Setpres/

JURNALGAYA - Indonesia Indicator (I2) sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) mencatat, sepanjang 20 Juni-20 September 2020, terdapat 203.402 pemberitaan soal pilkada.

Berita tersebut menuliskan soal Pilkada Serentak yang akan dihelat di 270 daerah di Indonesia yang terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

"Dari 270 daerah yang akan menggelar Pilkada, sebanyak 10 daerah mengisi 40 persen pemberitaan di media online. Sedangkan 260 daerah lainnya, ada dalam 60 persen dari total berita Pilkada," ujar Direktur Komunikasi I2 Rustika Herlambang dalam rilis yang diterima Jurnalgaya, Minggu 27 September 2020.

Baca Juga: Horor Film Pengkhianatan G30S PKI Kalahkan Film Suzanna Beranak Dalam Kubur

10 Pilkada Teramai

I2 mencatat, ada 10 Pilkada yang paling ramai diberitakan media online. Menurut Rustika, Pilkada Surakarta dan Pilkada Medan menjadi dua daerah yang paling disorot media online.

"Berpartisipasinya Gibran Rakabuming di Pilkada Surakarta dan Bobby Nasution di Pilkada Medan, mendorong pemberitaan di kedua daerah pilkada tersebut," ungkap Rustika.

Pilwalkot Surakarta menjadi Pilkada Teramai nomor pertama dengan 13.693 berita.

Selain membahas sosok Gibran, kata Rustika, media juga menyoroti sosok penantang Gibran-Teguh Prakosa di Pilkada Surakarta, mulai dari isu melawan Kotak Kosong, hingga akhirnya Gibran–Teguh ditantang oleh pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).

Baca Juga: Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI di SCTV: Pembunuhan Keji 7 Jenderal

Bajo mencetak sejarah di Pilkada Surakarta karena maju dari jalur independent atau perseorangan.

Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo bersiap melawan Gibran dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo 2020.*
Pasangan Bagyo Wahyono dan FX Supardjo bersiap melawan Gibran dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo 2020.* /RRI

Bagyo-FX Supardjo dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU Surakarta setelah berhasil mengumpulkan syarat dukungan sebanyak 38.831 dukungan.

Sedangkan, Pilwalkot Medan berada di posisi kedua dengan 11.414 berita.

Menurut Rustika, Pilwalkot Medan juga banyak diliput media dikaitkan dengan adanya sosok menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, sebagai calon wali kota Medan.

Bobby akan berpasangan dengan Aulia Rachman, melawan pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Aktris Jepang Yuko Takeuchi Meninggal Dunia, Netizen : Kasihan Bayinya

Ramainya pemberitaan menyangkut pilkada Surakarta dan Medan juga menunjukkan adanya atensi masyarakat dari berbagai wilayah tersebut, baik menyangkut antusiasme masyarakat atas kandidat-kandidatnya hingga soal polemik yang berkembang.

Menurut Rustika, era digital memungkinkan adanya keterbukaan informasi, sehingga meskipun pilkada dilakukan di Surakarta maupun Medan, isunya diberitakan di berbagai media lokal hampir merata di seluruh Indonesia.

“Hal ini cukup unik, karena belum tentu berlaku untuk pilkada di kota-kota lainnya. Yakni, isu pilkada di satu daerah turut diberitakan di media lokal daerah lainnya dengan sangat massif. Pengaruh nama Jokowi menjadi salah satu penggerak isunya,” ungkap Rustika.

Bobby Nasution
Bobby Nasution Instagram/@bobbynst

Pilgub Sumatera Barat berada di posisi ketiga yang banyak mendapat sorotan media dengan 10.194 pemberitaan. Isu ini juga meningkat tajam berkaitan dengan adanya polemik dan dinamika politik yang terjadi di sana.

Baca Juga: Arief Poyuono Terpental dari Pengurus Gerindra, Ini 5 Kontroversinya, Usir Demokrat hingga PKI

"Sorotan media mengarah pada kontestasi empat Paslon Pilkada, polemik pernyataan Negara Pancasila, hingga ditetapkannya Indra Catri sebagai tersangka ujaran kebencian. Indra Catri berpasangan dengan Nasrul Abit dan diusung partai Gerindra," ujar Rustika.

Posisi keempat Pilkada Teramai di media massa ditempati Pilwakot Surabaya dengan 9.905 berita.

Menurut Rustika, Pilwalkot Surabaya banyak diwartakan media terkait kontestasi paslon Pilkada hingga teka teki suksesor Tri Rismaharini di Pilkada Surabaya.

Sedangkan Pilkada Teramai kelima ditempati Pilwalkot Makassar dengan 9442 berita.

Sementara peringkat keenam hingga ke-10 Pilkada Teramai yang disorot media massa masing-masing ditempati oleh Pilwalkot Tangsel dengan 6.605 berita, Pilgub Jambi 6.262 berita, Pilgub Kalteng 5.014 berita, Pilgub Sulawesi Utara 4.950 berita dan Pilwalkot Depok dengan 3.198 berita.

Isu Kesehatan

Antusiasme pilkada diwarnai dengan dinamika dukungan dan koalisi pada saat pilkada.

Optimisme parpol-parpol untuk memenangkan kontestasi di daerah menjadi isu terbesar dalam pemberitaan soal pilkada.

Menurut Rustika, media memberikan atensi soal dukungan dan koalisi parpol sepanjang tiga bulan terakhir yakni Juni–September 2020.

Pemberitaan terkait isu ini mencapai 30 persen dari 202.069 berita Pilkada atau sekitar 60.065 berita.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini 27 September 2020: Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Samudera Cinta

Partai pemenang pemilu 2019, yakni PDI Perjuangan paling banyak diberitakan, mulai dari pengumuman rekomendasi DPP PDI Perjuangan yang dilakukan beberapa tahap, dan terutama adalah masuknya nama-nama popular seperti Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution.

Selain itu, media juga banyak memberitakan soal antusiasme para calon yang akan berlaga pada Pilkada Serentak 2020.

Selain antusiasme, masalah Protokol Kesehatan dan penyelenggaraan pilkada merupakan isu terbesar berikutnya. Isu ini sangat sensitif di kalangan masyarakat.

Kepedulian dan kekhawatiran masyarakat atas penyelenggaraan pilkada di tengah kurva Covid-19 yang tengah meningkat menjadi perhatian media.

Sementara isu lainnya yang banyak disampaikan media adalah euforia dan perhelatan pada saat pendaftaran calon, anggaran pilkada, kotak kosong, dan polemik politik dinasti.

Presiden Jokowi membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia 2020 melalui konferensi video dari Istana Bogor, siang ini.
Presiden Jokowi membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia 2020 melalui konferensi video dari Istana Bogor, siang ini.

Terkait pada Protokol Kesehatan, media juga memframingnya sebagai salah satu peta kerawanan pada saat pilkada.

Isu ini disuarakan sejumlah masyarakat sipil yang merasa Pilkada berpotensi menjadi ancaman kluster baru, terutama karena banyaknya peserta maupun penyelenggara yang positif Covid-19.

Baca Juga: Persahabatan Luis Suarez dan Lionel Messi yang Terpukul dengan Keputusan Barcelona

Pemberitaan terkait isu protokol kesehatan ini mencapai 22 persen atau sekitar 43.922 berita.

Isu semakin meninggi dengan adanya sorotan soal pelanggaran protokol kesehatan saat pendaftaran paslon, petugas KPU, Bapaslon, dan saat Ketua KPU dan Komisioner KPU positif Covid, yang kemudian sempat memunculkan tekanan penundaan pilkada karena dikhawatirkan akan menjadi kluster jumbo.

"Isu SARA juga menjadi perhatian, karena mulai munculnya penggunaan narasi terkait isu agama dan rasial dalam Pilkada," kata Rustika.

Isu SARA sebagai masalah kerawanan Pilkada mendapat atensi media dengan 9.434 berita. Selain itu, media juga menyoroti isu politik uang dengan 5.574 berita.

Baca Juga: Klasemen Liga Spanyol: Real Madrid Melompat ke Lima Besar, Barcelona di Posisi Berapa?

Netralitas ASN pada Pilkada juga mendapat sorotan dengan 4.494 berita dan isu hoaks Pilkada sebanyak 3.579 berita.

Di antara semua isu tersebut, Rustika memberikan penekanan pada soal Protokol Kesehatan, hoaks, dan Isu SARA atau politik identitas. Antisipasi hoaks dan serangan masif melalui dunia siber perlu menjadi perhatian.

“Hal lainnya yang tak kalah pentingnya adalah bahwa, pemerintah, aparat, penyelenggara, dan masyarakat punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga kondusivitas penyelenggaraan pilkada demi melangsungkan demokrasi yang bersih dan jujur, dengan tetap menjaga Protokol Kesehatan,” tegas Rustika. ***

 

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x