Dampak virus corona dikombinasikan dengan krisis mata uang yang dimulai pada 2018 telah menyebabkan resesi tajam, dengan cadangan devisa bruto di bank sentral turun hampir setengahnya tahun ini.
Ibu kota Barat juga melarikan diri dari pasar Turki, menurut mantan anggota parlemen Turki Aykan Erdemir.
"Turki menderita defisit transaksi berjalan kronis dan eksodus Barat yang sedang berlangsung dari obligasi dan ekuitas Turki memperburuk masalah," kata Erdemir kepada Al Arabiya English.
Siapa yang harus disalahkan?
Presiden Turki Erdogan menyalahkan aktor asing atas keadaan ekonomi, mengklaim pada Mei bahwa plot asing berusaha merusak perdagangan negara.
Para penentang malah menunjuk pada kebijakan menteri keuangan Berat Albayrak, 41 tahun, yang merupakan menantu Erdogan.
Mantan Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bulan lalu bahwa Albayrak "menghancurkan ekonomi Turki" dalam pidatonya dan nepotisme adalah satu-satunya alasan penunjukan Albayrak.
Baca Juga: Layanan Delivery Online dengan ShopeePay? Ini Fitur Barunya!
"Seseorang perlu dimintai pertanggungjawaban atas hilangnya nilai lira," kata Davutoglu, menurut kantor berita Turki Duvar.