JURNAL GAYA - Dua anggota Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Farmasi, yaitu PT Kimia Farma, Tbk. dan PT Indofarma, Tbk. sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19.
Kimia Farma memproduksi Favipiravir, sedangkan Indofarma memproduksi Oseltamivir 75gr Caps. Dalam waktu dekat, Indofarma juga akan memasarkan Remdesivir dengan nama dagang Desrem™.
Favipiravir adalah obat besutan Kimia Farma yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19. Oseltamivir 75gr Caps merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan Covid-19 di berbagai rumah sakit.
Baca Juga: Vitamin D Bisa Menurunkan Risiko Kematian Akibat Covid-19
Sementara Remdesivir dengan nama dagang Desrem™ adalah obat anti-Corona yang diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America.
Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir di sela-sela rapat koordinasi Holding BUMN Farmasi di Jakarta, 4 Oktober 2020 mengatakan, bergabungnya entitas BUMN farmasi dalam naungan holding memang diharapkan dapat membantu pemerintah untuk percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Peran anak perusahaan, mulai dari sisi pencegahan melalui penyediaan vaksin, hingga penanganan melalui pengobatan dan pemberian multivitamin, maupun melalui penyediaan alat kesehatan," katanya, melalui siaran pers yang diterima Jurnal Gaya, Senin, 5 Oktober 2020.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Tembus Angka 300 Ribu
Selain Favipivar, PT Kimia Farma Tbk, dan anak usahanya, PT Phapros, Tbk, telah berhasil memproduksi juga beberapa obat untuk penanganan Covid-19 antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.