Dijemur Setengah Telanjang, Fadli Zon Sebut Perlakuan Polisi pada Pendemo UU Ciptaker Langgar HAM

- 12 Oktober 2020, 06:32 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon memberikan kritikan keras kepada Pemerintah terkait undang-undang Cipta Kerja.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon memberikan kritikan keras kepada Pemerintah terkait undang-undang Cipta Kerja. /Instagram/fadlizon

JURNALGAYA - Politisi Fadli Zon mengkritisi perlakuan polisi kepada para pengunjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang ditangkap polisi beberapa waktu lalu.

Dalam akun Twitternya @fadlizon, ia memosting sebuah video yang menggambarkan dereta pengunjuk rasa. Mereka setengah telanjang. Hanya mengenakan celana tanpa pakaian.

Para pengunjuk rasa itu dijejerkan di lapangan. Kemudian dijemur di bawah terik matahari. Mereka diminta telentang hingga tengkurap.

Baca Juga: Demokrat: Kalau SBY Terus Dituduh Dalangi Aksi Omnibus Law, Lama-lama Kami Usulkan Pak SBY Ikut Demo

Dalam video tersebut mereka terlihat kepanasan dan lelah. Mereka menutupi wajah mereka saat harus telentang untuk mengurangi silaunya cahaya matahari.

Fadli Zon lalu bertanya kepada Kapolri Idham Azis. Apakah perlakuan ini merupakan protap resmi yang dikeluarkan Polri.

Sebab baginya perlakuan ini sebagai bentuk dari pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Baca Juga: Link Live Streaming Final NBA 2020 Game 6 Hari Ini 12 Oktober: Heat vs Lakers

"Pak Kapolri, apakah ini sebuah protap resmi? Menurut sy jelas sebuah pelanggaran hak asasi manusia @DivHumas_Polri," tulis @fadlizon.

Sebelumnya, kritik serupa disampaikan Rektor Unisba. Ia menilai tindakan polisi berlebihan.

Universitas Islam Bandung (Unisba) melayangkan surat kepada Polda Jabar untuk memrotes tindakan berlebihan Kepolisian saat mengamankan demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Surat tersebut bernomor 595/K.08/REK-K/X/2020 lengkap dengan tanda tangan Rektor Unisba Prof Dr Edi Setiadi S.H, M.H tanggal 8 Oktober 2020.

Rektor UNISBA Edi Setiadi, dalam surat tersebut meminta pimpinan Polri untuk mengendalikan anggotanya agar tidak bertindak berlebihan ke area kampus.

Baca Juga: Anies Baswedan Kumpulkan Seluruh Gubernur di Indonesia Hari ini: Saya Pastikan Aspirasi Tersampaikan

Berikut isi surat lengkapnya:

Sebagaimana diketahui bersama di tengah-tengah pandemic covid-19, kampus libur karena pembelajaran dilaksanakan pembelajaran online.

Namun demikian, karena prihatin dengan kondisi bangsa mahasiswa terdorong untuk melakukan aksi penolakan terhadap UU Omnibus Law.

Kejadian pada hari Rabu, tanggal 7 Oktober 2020 rombongan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang sudah melakukan aksi di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat bergerak ke UNISBA.

Baca Juga: Puan Maharani Disorot: Matikan Mic, Sahkan UU Ciptaker, hingga Ingin Rangkul Buruh, Politik Semata?

Mereka memaksa masuk ke UNISBA karena menghindar tembakan gas air mata dari polisi. Masuknya mahasiswa ke area kampus di luar kendali kami, karena kampus sebenarnya sarana pendidikan yang tidak perlu menerapkan penjagaan baik personil maupun sarana yang sangat ketat.

Namun, walaupun sudah masuk ke area kampus UNISBA, anggota polisi menembakan gas air mata ke dalam kampus, bahkan terdengar ledakan yang mengarah ke dalam kampus UNISBA yang memecahkan kaca pos penjagaan UNISBA.

Dengan kejadian tersebut, kami memohon pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus, karena itu fasilitas pendidikan yang bertujuan mencerdaskan bangsa.

Baca Juga: Kericuhan Demo UU Cipta Kerja Terjadi Dimana-mana, Tagar Gak Percaya Jokowi Trending

Selain itu, kami memohon agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena kami pun mengetahui tugas dan fungsi kepolisian, terutama tugas mengayomi dan melindungi masyarakat.

Demikian laporan atau pengaduan ini kami sampaikan, atas perhatian dan tindak lanjutnya kami ucapkan terima kasih.

Surat tersebut dibenarkan humas Unisba.

Surat ini pun menyebar di media sosial lengkap dengan berbagai video mencekamkan yang terjadi di Unisba.

Baca Juga: Indonesia Sibuk Demo UU Cipta Kerja, Buruh di China Malah Dapat Mobil GratisBaca Juga: Risma Trending Twitter, Marah ke Pendemo Kotanya Rusak

Semalam, pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa berlarian dan mencoba berlindung di Unisba. Polisi yang mengejar mereka melemparkan gas air mata.

Saat gas air mata memecahkan kaca pos penjagaan, Satpam yang berjaga berteriak. Ia mengatakan, ini kampus.

Beberapa polisi langsung mendekati satpam. Salah satu di antaranya menonjok Satpam yang tadi berteriak mengingatkan.

Video tersebut sempat viral di media sosial.***

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah