Hadapi Ketidakpastian Covid-19, SBM ITB Usulkan Skenario Energi dan Transportasi pada Jokowi-Ma'ruf

- 16 Oktober 2020, 15:37 WIB
Ilustrasi transportasi umum.
Ilustrasi transportasi umum. /Pixabay/Free-Photos/

Yakni ketika dampak pandemi dapat dikelola secara efektif dan industri hulu migas mulai menata asa, dengan mengedepankan dampak ekonomi multiplier effect dari sektor ini dan bukan sekedar mengutamakan pendapatan negara.

“Diharapkan skenario yang disusun 16 pakar energi ini dapat bermanfaat bagi pemerintah sektor ESDM terutama Migas dalam menata langkah ke depan. Fragility dari sektor hulu migas ini sangat terekspos dengan adanya situasi pandemi ini,” ungkap dia.

Baca Juga: Relawan Jokowi Kritik Pedas Penangkapan Petinggi KAMI, Khawatir Kembali ke Zaman Orba

Menanggapi pernyataan tersebut, Executive Director Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolin Wajong menambahkan, dibutuhkan langkah-langkah antisipasi untuk memitigasi risiko yang dapat muncul dari masing-masing skenario yang dapat terjadi di masa depan.

Yang terpenting bagi sektor industri yang setiap tahunnya berkontribusi lebih dari Rp 300 triliun adalah kerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memperbaiki iklim investasi dan kinerja industri hulu migas di Indonesia.

Sementara itu dosen dan peneliti CPPM SBM ITB, Agung Wicaksono, menyampaikan kemungkinan tiga strategi di bidang transportasi public yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sindir Pemerintah, Fadli Zon Sebut Kolonialis Belanda Lebih Manusiawi Perlakukan Tahanan Politik

Agung mengatakan, ada tiga skenario untuk pemulihan bisnis transportasi publik yakni Skenario Gridlock, Skenario Busway, atau Skenario Highway.

Mantan Direktur Utama Transjakarta ini menjelaskan, seperti Namanya, Skenario Gridlock menunjukkan kemungkinan situasi ketika kondisi pandemi Covid-19 berkepanjangan lebih dari 1 tahun dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik terus menurun karena kekhawatiran atas penularan di keramaian.

Akibatnya, gridlock alias kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi berlebihan terjadi di mana-mana. Dan bisnis transportasi umum pun dikhawatirkan mengalami stagnasi bahkan kontraksi akibatnya.

Halaman:

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah