Pemilu Bolivia Berjalan Damai, Ini Apresiasi dari Sekjen PBB

- 20 Oktober 2020, 18:37 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres Apresiasi Pemilu Damai di Bolivia
Sekjen PBB Antonio Guterres Apresiasi Pemilu Damai di Bolivia /JurnalGaya/antara/



Pemilihan umum di Bolivia mulanya dijadwalkan berlangsung pada 6 September 2020, tetapi sempat tertunda karena COVID-19. 

Pada akhir pekan minggu 18 Oktober 2020, warga Bolivia kembali mengikuti pemilihan umum demi menentukan presiden yang baru.

 

Baca Juga: 10 Ribu Personel Amankan Aksi Evaluasi Satu Tahun Kepemimpinan Jokowi



Guterres, meminta seluruh tokoh masyarakat dan ketua partai politik untuk bekerja bersama-sama mengatasi masalah di dalam negeri dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta hak asasi manusia.

Dujarric hanya menyampaikan pernyataan sikap sekretaris jenderal dan tidak memberi keterangan lebih lanjut mengenai situasi di Bolivia.

 

Baca Juga: Kemiskinan Diprediksi Masih Akan Menanjak Akibat Pandemi, BUMN Ini Ajak Tingkatkan Kepedulian Sosial



Hasil resmi pemilihan umum masih belum diumumkan oleh otoritas terkait di Bolivia. 

Namun berdasarkan hasil hitung cepat, calon presiden dari partai sosialis MAS, Luis Arce, mendapatkan lebih dari 50 persen suara, sementara rivalnya, Carlos Mesa, hanya menerima kurang lebih 30 persen suara.

 

Baca Juga: Mie Tek Tek Arang Ali Arjuna, Cita Rasa Manis Pedas Gurihnya Bikin Kengen Kampung Halaman



Arce, yang menjabat sebagai menteri ekonomi pada pemerintahan Evo Morales, telah mendeklarasikan kemenangannya, Senin 19 Oktober 2020.

Kandidat presiden dari partai sosialis itu sempat mengenyam pendidikan di University of Warwick, Inggris. Pencalonan dirinya juga banyak didukung oleh kelompok sayap kiri di kawasan, termasuk dari Meksiko, Argentina, Kuba, dan Venezuela.

Halaman:

Editor: Gayatri Pinandito

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah