Refly Harun: Gatot Nurmantyo dan Anies Baswedan Bisa Jadi Simbol Melawan Rezim

- 22 Oktober 2020, 06:25 WIB
Refly Harun.*
Refly Harun.* /-Foto: Tangkapan layar channel YouTube Refly Harun

JURNALGAYA - Pakar hukum Tata Negara Refly Harun menyatakan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa dijadikan sebagai simbol untuk melawan rezim.

Dia menilai duet kedua orang ini akan sangat dahysat.

Dia bahkan menilai jika keduanya benar-benar diduetkan, maka akan ada ceruk kosong yang ditinggalkan Prabowo Subianto. Soalnya Prabowo saat ini telah menjadi bagian dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi di Periode Kedua Ini Ambyar! Hanya Naikan Utang dan Penangkapan Aktivis

"Ceruk kosong yang ditinggalkan Prabowo, Anies Baswedan yang mengisi. Banyak sekali pendukung Prabowo yang kecewa kemudian menjagokan Anies Baswedan yang dianggap sekarang sebagai simbol perlawanan," kata Refly dalam channel YouTube-nya.

Kedua tokoh ini dinilai Refly lebih kuat bila dibandingkan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, apalagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dia mengatakan, nama Gatot menjadi topik pembicaraan setelah menjadi presidium Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI).

Baca Juga: Nikon Tutup Lapak di Indonesia, Hari Ini Terakhir Beroperasi

Karena itu, dia menilai nama Gatot ada kemungkinan diperhitungkan dalam Pilpres 2024. Apalagi, Gatot adalah seorang purnawirawan TNI dan pangkat jenderal sebagai panglima TNI.

"Ya tentu akan dahsyat kalau Gatot dan Anies dipersatukan misalnya sebagai simbol perlawanan dari rezim," jelas Refly.

Persoalannya, ungkap Refly, siapa yang mau menjadi nomor dua, karena dalam benak psikologis keduanya harus menjadi the number one atau harus menjadi nomor satu.

Baca Juga: Kekeuh Ogah Terbitkan Perppu, Presiden Jokowi Buka Diri Kemungkinan Revisi UU Cipta Kerja

Refly kemudian melanjutkan pandangan tentang Gatot Nurmantyo yang diisukan membuat makar. Menurutnya, jika semakin kuat menghadang Gatot, maka semakin besar kesempatan menjadi tokoh yang diperhitungkan.

"Semakin Gatot Nurmantyo dihadang, dipolisikan, diisukan makar, maka semakin bertambah populer, potensial membesar dan menjadi tokoh yang diperhitungkan," tegas Refly.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah