Profil Rocky Gerung, Peneliti yang Kerap Kritisi Jokowi, Terlempar dari UI dan Pernah Buat Partai

- 22 Oktober 2020, 05:47 WIB
Rocky Gerung dalam acara Mata Najwa.
Rocky Gerung dalam acara Mata Najwa. /Tangkap Layar Mata Najwa/Trans7

Baca Juga: Selain Budi Waseso, Ini 5 Direksi Perum Bulog Yang Baru

Sebagai seorang ilmuwan filsafat, salah satu bidang kajian Rocky adalah filsafat feminisme.

Ia banyak menulis di Jurnal Perempuan, sebuah terbitan ilmiah yang dikelola oleh Yayasan Jurnal Perempuan dan didirikan oleh Gadis Arivia, koleganya di Universitas Indonesia.

Rocky juga seorang pengajar Kajian Filsafat dan Feminisme (Kaffe) yang merupakan salah satu program Jurnal Perempuan. Selain itu, Rocky juga terlibat sebagai penulis di Jurnal Prisma terbitan LP3ES di mana ia pernah menulis tentang HAM dan tentang Pancasila.

Rocky pernah mendapat kehormatan untuk memberikan pidato kebudayaan akhir tahun rutinan yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki pada akhir tahun 2010.

Baca Juga: Buruh Tuntut Upah 2021 Naik 8 Persen Walaupun Pandemi, Ini Pertimbangannya

Saat itu, judul pidato Rocky adalah Memelihara Republik, Mengaktifkan Akal Sehat.

Pemikiran Rocky Gerung mulai diperhatikan publik secara luas sejak ia muncul pertama kali di acara televisi Indonesia Lawyers Club di awal tahun 2017.

Saat itu, Rocky Gerung mengkritik pemerintah dengan menyatakan pemerintah sebagai pembuat hoaks terbaik karena memiliki banyak perangkat untuk berbohong.

Sejak itu pula, Rocky terkenal sebagai salah satu intelektual yang tajam dan keras dalam mengkritik pemerintah sehingga sering diundang untuk menjadi narasumber di acara televisi, universitas, dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x