JURNALGAYA - Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam menggambarkan kondisi kedokeran di Indonesia.
Mulai dari ketimpangan jumlah dokter di kota besar dan pelosok, kualitas tenaga kesehatan, hingga mahalnya biaya pendidikan dokter.
Bahkan bisa dibilang biaya pendidikan kedokteran saat ini sangat mahal. Sehingga perguruan tinggi banyak yang menjadikan Fakultas Kedokteran (FK) sebagai tambang uang.
Baca Juga: Relawan Jokowi Sebut Banyak Copet dan Kartel di BUMN
Kampus memanfaatkan FK sebagai sumber pendanaan untuk mensubsidi fakultas dan jurusan lain yang tidak laku.
"FK jangan jadi sumber subsidi silang karena mahal. Harusnya fakultas lain bisa membiayai dirinya sendiri, bukan dieksploitasi. Kalau Unisba tentu tidak begitu," ujar Nizam dalam acara virtual FK Unisba Senin 26 Oktober 2020.
Nizam berharap, pendidikan dokter mendapatkan pengawalan ketat agar kompeten dalam melayani. Salah satunya, untuk menjaga mutu fakultas kedokteran dengan memberlakukan kuota secara nasional.
Baca Juga: Silet Awards 2020, Dimeriahkan BCL, Lyodra Ginting, Tiara Andini, Rizki Ridho '2R'
"Pendidikan kedokteran perlu sumber daya manusia yang baik. Dengan sistem kuota, pendidikan dokter terkawal baik," katanya.