Presidium KAMI Din Syamsuddin, Dulu Dipercaya Jokowi, Kini Serang Pemerintah, Ada Apa?

- 2 November 2020, 11:39 WIB
Din Syamsuddin
Din Syamsuddin /

"Pesertanya dari 43 negara waktu itu. Nah saya kecewa sekali acara yang bagus bagi presiden tidak dihadiri. Padahal surat dua kali, secara lisan 3-4 kali," ungkap Din Syamsudin.

"Dan saya mendapat konfirmasi akan datang membuka. Presiden tidak datang, untung saya cepat menghubungi menteri luar negeri, Retno Marsudi akhirnya beliaulah yang membuka itu. Itu antara lain ya," lanjutnya.

Jokowi saat berpidato.
Jokowi saat berpidato. Dok. Setkab

Tak hanya kegiatan itu saja. Kegiatan lainnya seperti penyerahan hadiah dari seorang konglomerat yang berketurunan Tionghoa juga tak dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Padahal saat itu, Din telah mengusahakan agar Indonesia yang dapat menerima hadiah itu, karena pada saat itu, hadiah ini akan diberikan kepada negara islam, tetapi lewat Raja Salman.

Akhirnya Din berhasil melobby agar hadiah itu dapat diserahkan kepada Indonesia sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Pengendara Moge yang Aniaya Prajurit TNI

Hadiah tersebut berupa sebuah sulaman Al-Quran yang dibuat di salah satu Provinsi islam di China.

"Kegiatan-kegiatan lain yang bisa saya sampaikan umpamanya saya berbuat untuk mengalihkan hadiah dari seorang konglomerat berketurunan Tionghoa yang berdomisili di Kuala Lumpur, penganut agama Kong Hu Cu yang taat tapi bersimpati kepada Islam, yang diam-diam selama tiga tahun menyuruh orang di Provinsi Khusus Islam di Republik Tionghoa untuk menyulam Al-Quran, atau menulis Al-Quran dengan cara di sulam," terang Din Syamsudin.

"Indah sekali. Sebuah karya seni yang sangat-sangat artistik sekali, yang waktu bertemu saya di Kuala Lumpur ingin menyerahkan kepada dunia Islam lewat Raja Salman, Saudi Arabia," ujarnya.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah