Baca Juga: Ngeri dan Mencekam, Beredar Video 2 Ormas Bentrok di Sukabumi, Polisi Perketat Penjagaan
Baca Juga: Doyoung NCT Akan Debut Akting Ikuti Jejak Sang Kakak Gong Myung, Ini Judul Dramanya
Penyerahan hadiah dilakukan pada malam Nuzulul Quran, akan tetapi tiba-tiba istana membatalkan kedatangan Presiden dan diwakilkan oleh Menteri Agama.
Din merasa sangat kecewa atas sikap dari Presiden Jokowi tersebut.
"Saya bilang kenapa tidak lewat Presiden Republik Indonesia negeri muslim terbesar. Setuju. Dan saya melakukan upaya, surat ke presiden, kemudian secara lisan, dan disepakati untuk diserahkan pada malam 17 Ramadhan, Peringatan Nuzulul Quran di Istana," papar Din Syamsudin.
"Orangnya datang dengan pesawat khusus, membawa barang yang banyak itu sekaligus saya adakan dialog Islam Konghucu tingkat Asia. Dan sudah ada konfirmasi, 7 orang yang kita ajak ke Istana. Tau-tau menjelang waktunya dibatalkan oleh istana, terus terang saya kecewa berat," sambungnya.
Baca Juga: BLT UMKM Rp 2,4 Juta Tahap 2 Masih Dibuka, Berikut Cara Daftar, Syarat, dan Mendapatkannya
Padahal menurut Din Syamsudin, momen ini merupakan suatu hal yang bagus untuk menjalin hubungan dengan China dan penduduk Tionghoa di Indonesia.
"Sesuatu yang bagus dengan makna simbolik baik hubungan antara Indonesia, China, rakyat Indonesia dengan penduduk yang berketurunan Tionghoa, karena ini menyangkut penduduk yang bersifat keagamaan," ucap Din Syamsudin.
"Kan sudah diterima, sudah konfirm, tau-tau besok akan diterima oleh Menteri Agama gitu, tentu saya tidak setuju, itu antara lain saja ya", pungkasnya. ***