Pesona Kamala Harris, Cawapres Wanita Pertama AS yang Bela Kaum Terpinggirkan

- 6 November 2020, 15:34 WIB
/Instagram Kamala Harris

 Baca Juga: Tak Masuk List Timnas Inggris, Ini Curhat James Maddison

Pada pemilihannya menjadi Senat AS, mantan jaksa penuntut itu mendapatkan dukungan dari kaum progresif karena pertanyaan pedasnya terhadap calon Mahkamah Agung saat itu Brett Kavanaugh dan Jaksa Agung William Barr dalam sidang-sidang penting di Senat.

Tak hanya itu saja, ia juga mencalonkan diri sebagai presiden dalam kampanye yang dihadiri lebih dari 20.000 orang di Oakland, California, pada 2019.

Namun ia mengakhiri pencalonannya pada bulan Desember sebelum kontes Demokrat pertama di Iowa pada awal 2020.

Pada bulan Maret, Harris mendukung mantan wakil presiden Joe Biden dengan mengatakan dia akan melakukan "segala upaya untuk membantu terpilihnya Biden sebagai Presiden Amerika Serikat berikutnya.

Baca Juga: Lagi-lagi Desa Palestina Dihancurkan, PBB: Israel Langgar Hukum

Pencalonan Harris pada tahun 2020 membuat cintranya sebagai jaksa penuntut utama California disorot.

Meskipun bersandar ke sisi kiri pada masalah-masalah seperti pernikahan gay dan hukuman mati, dia menghadapi serangan berulang-ulang dari kaum progresif karena dianggap tidak cukup progresif.

Pada awal masa kampanye, Bazelon menulis bahwa Harris sering menghindari pertempuran progresif yang melibatkan isu-isu seperti reformasi polisi, reformasi narkoba dan penuntutan yang salah.

Baca Juga: Subarashii! Jepang Kirim Kapal Destroyer untuk TNI AL Usai Prabowo Ditelepon Menhan Nobuo Kishi

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x