"Kerumunan orang sangat memicu untuk meningkatnya angka infeksi. Kita tidak tahu kapan terkena, mungkin tinggal nunggu giliran," ungkap dia.
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Posting Video Habib Rizieq Berisi Kebencian: Hentikan Ceramah Seperti Ini
Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu InI
Saat ini ada dua hal yang bisa membuat keadaan membaik. Pertama, menjalankan protokol kesehatan. Kedua, vaksin yang paling cepat tahun 2021.
"Bisa membludak lagi kalo langgar protokol kesehatan. Orang yang terkena Covid-19 bisa meninggal mendadak. OTG seminggu kemudian meninggal," tutur dia.
"Saat ini, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia 15.000an, kalau tidak salah tertinggi di ASEAN. Apa mau menambah kematian?"
Untuk itu, ia mengimbau siapapun baik itu pemuka agama, pemimpin, dan masyarakat umumnya untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Kami tidak ada kata menyerah dan terserah. Kami ingin masyarakat kurangi beban kami, sehingga kami tidak kelelahan," ungkap dia.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Trans 7 Hari Ini Rabu 18 November 2020, Mata Najwa: Pilah Pilih Urus Pandemi
Data Satgas Covid 17 November 2020 disebutkan, ada 3.807 kasus baru pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan jumlah kematian 15.393 orang.
Dari data tersebut, disebutkan lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi. Yakni DKI Jakarta 1.037 kasus baru, Jawa Tengah 652 kasus baru), Jawa Barat 648 kasus baru, Riau 268 kasus baru, dan Jawa Timur 206 kasus baru.