Ulama Arab Saudi Nyatakan Memerangi Anti-Semitisme adalah Tugas Agama

- 19 November 2020, 12:21 WIB
Ulama Arab Saudi Mohammad al-Issa
Ulama Arab Saudi Mohammad al-Issa /Twitter @MWLOrg_Fr/


JURNALGAYA - Ulama Arab Saudi Mohammad al-Issa melihat memerangi anti-Semitisme sebagai tugas agama. Pendekatannya ini membuat ketua Liga Dunia Muslim ini diberikan penghargaan pekan ini oleh kelompok-kelompok Yahudi.

Issa diberi hadiah oleh Combat Antisemistism Movement dan American Sephardi Federation, dalam upacara virtual pada hari Selasa 17 November 2020 dalam merayakan para pemimpin Muslim yang menangani anti-Semitisme dan rasisme.

"Memerangi antisemitisme adalah kewajiban agama dan kewajiban moral," kata Issa kepada AFP dari ibu kota Saudi, Riyadh seperti dikutip Jurnal Gaya Kamis 19 November 2020.

Baca Juga: Tito Karnavian Ancam Copot Jabatan Gubernur Melalui Inmen, Fadli Zon: Mana Bisa

Mantan menteri kehakiman bersumpah bahwa Liga Dunia Muslim akan "terus berjalan sampai tidak ada lagi antisemitisme dan rasisme."

Organisasi ini dibiayai oleh petrodolar Saudi dan dipandang sebagai lengan diplomatik kerajaan, serta instrumen Wahhabisme, doktrin Muslim Sunni yang ketat.

Konflik politik telah menyebabkan ketegangan antara Islam dan Yudaisme, kata Issa, menyerukan orang-orang untuk mengesampingkan perbedaan tersebut.

"Pandangan politik berubah seiring waktu tetapi nilai-nilai kita, moral kita tidak boleh berubah," katanya.

Ulama Saudi itu dipuji pada Januari oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena melakukan perjalanan ke Polandia untuk acara yang menandai 75 tahun sejak kamp kematian Nazi, Auschwitz, dibebaskan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Pemkab Bogor Tak Berikan Izin Kegiatan Habib Rizieq di Mega Mendung

"Ini adalah tanda lain dari perubahan sikap tubuh-tubuh Islam dan, tentu saja, negara-negara Arab terhadap Holocaust dan orang-orang Yahudi," kata Netanyahu saat itu.

Mengunjungi kamp pemusnahan Perang Dunia II, di mana mayoritas lebih dari satu juta orang yang terbunuh adalah orang Yahudi, menandai titik balik bagi Issa.

"Kami pergi ke Auschwitz untuk memberi tahu dunia bahwa kami menentang kejahatan ini dan itu tidak akan terulang," katanya.

Riyadh tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, tetapi keduanya memiliki musuh bersama di Iran.

Kedua negara menuduh Teheran ingin memperluas pengaruhnya di Timur Tengah dan mengembangkan senjata nuklir.

Sementara Mesir dan Yordania memiliki hubungan dengan tetangga mereka Israel, negara-negara Arab lainnya telah menetapkan kesepakatan damai dengan Palestina sebagai syarat untuk normalisasi hubungan.

Baca Juga: Jisoo BLACKPINK Diminta Fans Bicara Bahasa Inggris: Lets Wash Your Teeth Lisa! Semua Member Ketawa

Tetapi pemerintah Netanyahu telah berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara Teluk pada khususnya, termasuk pejabat Israel yang tampil di acara olahraga di Uni Emirat Arab.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump berpendapat bahwa hubungan diplomatik lebih lanjut antara Israel dan negara-negara Arab akan meningkatkan prospek perdamaian dengan Palestina.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x