Gratis! Doni Mardoni Minta Para Penjemput Habib Rizieq Diswab Puskesmas Terdekat

- 20 November 2020, 17:51 WIB
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, meminta maaf atas tindakan pemberian masker dan handsanitizer di acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan
Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, meminta maaf atas tindakan pemberian masker dan handsanitizer di acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan /BNPB

JURNAL GAYA - Ketua Satgas Covid 19 Letnan Jenderal Doni Monardo meminta masyarakat secara sukarela untuk dilakukan swab ke puskesmas terdekat terutama mereka yang hadir pada cluster kerumunan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Cluster tersebut diantaranya di Bandara Soekarno Hatta, Petamburan dan juga Megamendung.

Baca Juga: Pencopotan Baliho Habib Rizieq, Fadli Zon Tuding Pangdam Mau Hidupkan Dwifungsi ABRI

"Pemeriksaan di Puskesmas tanpa dipungut biaya. Pemeriksaan ini sangat penting agar diketahui lebih dini. Jika ada yang positif bisa segera isolasi dan tempat isolasi disiapkan pemerintah. Silahkan dengan kesadaran dan keikhlasan memeriksa diri ke Puskesmas, demi memutus mata rantai penularan untuk keselamatan bersama," beber Doni disela-sela kunjungan kerja kesiapsiagaan erupsi Gunung Merapi di Boyolali Jawa Tengah, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: Jual Voucher 12x Lebih Banyak Selama 11.11, ShopeePay Berdayakan Bisnis Masyarakat

Untuk itu, Doni berharap kerjasama semua komponen masyarakat di berbagai daerah terutama di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten khususnya para Ketua RT dan Ketua RW untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat yang kemarin ikut beraktivitas. “Mulai dari penjembutan di Bandara Soekarno Hatta, kegiatan Maulid Nabi di Tebet, dan juga di Mega Mendung, serta acara terakhir di Petamburan, kiranya dengan kesadaran sendiri untuk melaporkan diri kepada Ketua RT dan Ketua RW,” terangnya.

Doni menceritakan,  pengalaman sebelumnya saat kegiatan pertemuan Jamaah Tablik di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2020. Apa dampaknya? "Akibat kegiatan itu ribuan orang terpapar Covid 19. Baik yang berasal dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan dan peserta dari Pulau Jawa," ujar mantan Sesjen Wantanas itu.

Baca Juga: Ridwan Kamil Masih Diperiksa Bareskrim, Berapa lama Lagi?  Anis Baswedan Sampai 9,5 Jam

Pada bulan Juni 2020 saat berkunjung ke Banjarmasin, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, menyampaikan bahwa ada 2.000 peserta asal Kalimantan Selatan yang ikut kegiatan Jamaah Tablik di Gowa, Sulawesi Selatan.  Dari 2 ribu itu baru 900 orang yang melaporkan diri.

"Penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan Kalsel kepada saya bahwa tanggal 7 Juni 2020 ada korban 68 orang meninggal berasal dari mereka yang ikut kegiatan tersebut. Itulah yang membuat Kalsel menjadi zona merah, salah satu dari delapan provinsi dengan kasus tertinggi  ketika itu," ungkap Doni.

Halaman:

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x