Mengapa Harga Janda Bolong Mahal, Ini Penjelasan Peneliti Unpad

- 21 November 2020, 04:30 WIB
Tanaman hias janda bolong.
Tanaman hias janda bolong. /instagram.com/@ urbanlittlegarden

JURNALGAYA - Di masa pandemi Covid-19, ada sejumlah tanaman yang tiba-tiba menjadi trend. Salah satunya tanaman hias janda bolong. 

Saking banyak diburu, tanaman hias bernama Monstera Adansoni Variegata tersebut seharga mobil atau mencapai ratusan juta rupiah.

Meski bagi sebagian orang harganya tidak masuk akal, namun memang demikian adanya.

Tanaman hias berdaun indah yang termasuk ke dalam Familia Aracae ini memiliki harga jual hingga ratusan juta.

Baca Juga: Nadiem Makarim Sebut Belajar Tatap Muka Diterapkan Januari 2021, Ini Mekanismenya

Satu buah Janda Bolong yang berukuran kecil saja dapat dihargai sekitar enam juta. Adapun jika ukurannya sudah cukup besar, tanaman hias Janda Bolong ini akan dihargai per helai daun.

Dosen Fakultas Pertanian Unpad Syariful Mubarok mengungkapkan alasan mengapa harga tanaman hias jenis Monstera ini dapat melambung tinggi.

Dikutip dari ketik.unpad.ac.id, bentuk tanaman Monstera yang memiliki keindahan pada daunnya yang memiliki lubang. Terkhusus pada jenis Variegata ini yang memiliki warna unik pada daun yaitu hijau putih, maka tidak heran dapat bernilai julai tinggi.

Janda Bolong
Janda Bolong @fullfoliage

Pria yang bergelut di Departemen Budidaya Tanaman ini menyatakan bahwa harganya yang melambung naik bukan karena teknik budidayanya yang sulit.

Menurutnya nilai jual Janda Bolong yang mencapai ratusan juta tersebut merupakan bentuk dari permainan harga semata.

Baca Juga: Waduh, Ternyata FPI Tidak Terdaftar di Kemendagri, Jadi Dibubarkan?

“Sebenarnya peningkatan atau naiknya harga yang drastis bukan akibat dari sulitnya teknik budidaya yang dilakukan, ini hanya sebatas dari permainan dagang atau harga untuk tanaman hias,” jelas Syariful.

Ia menambahkan bahwa fenomena ini pernah terjadi pula pada sekitar tahun 2007. Pada saat itu kenaikan harga fantastis pun pernah dialami oleh Anthrium Gelombang Cinta.

Syariful menjelaskan jika sudah banyak yang produksi tanaman ini, maka akan mengakibatkan harga di pasaran menjadi turun drastis.

“Saya pun menakutkan hal tersebut terjadi pada monstera ini, setelah banyak dibudidayakan dan jumlahnya meningkat di masyarakat mengakibatkan harganya turun,” tutur Syariful yang merupakan pengajar produksi tanaman hias ini.

Baca Juga: Dukung Pangdam Jaya Turunkan Baliho Habib Rizieq Shihab, Tagar Bubarkan FPI Trending Twitter

Ilustrasi tanaman Janda bolong
Ilustrasi tanaman Janda bolong Leaf and Paw

Karena jika dilihat dari budidayanya, tanaman ini tidak ada cara khusus untuk merawatnya. Syariful menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan hanya penyiraman, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

Maka Syariful memandang bahwa dengan ramainya tanaman hias monstera ini terdapat segi baik dan buruknya. Untuk segi baiknya, nilai ekonomis semua jenis tanaman meningkat.

Harga tanaman jenis lain yang berdaun indah ikut naik, dan terbukti saat ini harga tanaman hias seperti anggrek, aglaonema, anthurium, caladium ikut meningkat.

Menurutnya pula dengan viral nya Monstera menjadikan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna budidaya tanaman hias.

Namun Syariful pun menyampaikan bahwa segi buruk dari adanya fenomena ini ialah harga yang kemungkinan akan turun drastis.

Hal tersebut disebabkan oleh mulai banyaknya yang membudidayakan tanaman ini, sehingga pada akhirnya tidak memiliki nilai ekonomis lagi.***

 

 

Editor: Firmansyah

Sumber: Ketik Unpad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah