Padang Terancam Gempa Magnitudo 8,9 Disusul Tsunami 10 meter, Pakar: Merasa Baru dan Menakutkan

- 21 November 2020, 21:25 WIB
Ilustrasi Tsunami dan Gempa Besar Dahsyat Guncang Kota Padang
Ilustrasi Tsunami dan Gempa Besar Dahsyat Guncang Kota Padang /georgedesipris*//pexels/georgedesipris

Kekhawatiran masyarakat akan gempa besar tersebut beralasan, karena dalam sepekan terakhir pada kurun 13-19 November 2020 berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, di Sumbar terjadi 11 kali kejadian gempa bumi .

"Dari 11 gempa tersebut tiga kali dirasakan dan delapan kali tidak dirasakan " kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri.

Ia merinci tiga kali kejadian gempa yang dirasakan masyarakat, dua di antaranya berpusat di Kepulauan Mentawai, yakni di Tuapejat dengan kekuatan 6,3 magnitudo pada Selasa (17 November) yang terasa di Padang, Bukittinggi, Solok Padang Panjang, Pariaman, dan beberapa daerah lain.

Kemudian di Pulau Siberut dengan kekuatan 4,9 magnitudo terjadi pada Kamis (19 November) dirasakan di Padang, Solok Selatan, Tanah Datar, Padang Panjang, dan beberapa daerah lain.

Gempa yang dirasakan oleh masyarakat juga terjadi di Pesisir Selatan pada Rabu (18 November) dengan kekuatan 5,3 magnitudo terasa di Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Solok Selatan, dan beberapa daerah lain.

Sedangkan delapan kali kejadian gempa bumi lainnya di Sumbar yang tidak dirasakan masyarakat, yakni di Kepulauan Mentawai 4,0 magnitudo, Pasaman 3,3 magnitudo, Pesisir Selatan 3,6 magnitudo, Kepulauan Mentawai 3,8 magnitudo, Pulau Siberut 3,5 magnitudo, Pulau Siberut 3,5 magnitudo, Kepulauan Mentawai 3,2 magnitudo, dan Pesisir Selatan 3,8 magnitudo.

Bukan berita baru

Menanggapi informasi akan terjadinya gempa besar di Sumbar dengan kekuatan 8,9 magnitudo, pakar gempa Universitas Andalas (Unand) Padang, Dr Badrul Mustafa menyampaikan prediksi sejumlah ahli soal potensi gempa besar tersebut bukan berita baru dan sudah lama diperkirakan, namun tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi.

"Itu berita lama, sejak 2011 sudah mulai diingatkan lagi, bahkan sejak 2005 sebetulnya," kata dia.

Ia memaparkan gempa tersebut terjadi akibat tumbukan lempeng Indo-Australia terhadap Eurasia di wilayah Indonesia yang energinya terakumulasi berpotensi menimbulkan gempa mikro, kecil, sedang sampai kuat dan sangat kuat.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah