JURNAL GAYA - Beberapa hari terakhir Sesar Lembang kembali ramai diperbincangkan, menyusul gempa bumi besar di Majene dan Mamuju.
Meluruskan sejumlah kabar yang simpang siur di tengah masyarakat, BMKG Bandung memberikan tanggapan terkait kegempaan Sesar Lembang.
Tanggapan tersebut dirilis BMKG Bandung melalui akun resmi @BMKGBandung di Instagram dan Twitter.
Baca Juga: INNALILLAHI, Kepala Dinas Dukcapil Kab Bogor Wafat Setelah Terkonfirmasi Positif Covid-19
BMKG Bandung menjelaskan bahwa Sesar Lembang adalah sesar aktif dengan panjang sekitar 25-29 km yang terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik sesar Lembang mengalami pelepasan energi (gempa bumi) pada 1600.
Jika ketiga segmen tersebut bergerak bersamaan, maka akan menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan maksimum sekitar 6.8-6.9 Mw.
Hingga saat ini, aktivitas gempa bumi terakhir yang terekam seismograf BMKG yaitu tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian. Dari kejadian tersebut hanya 1 gempabumi yang dirasakan (28 Agustus 2011)
BMKG Bandung mengatakan, gempa bumi belum dapat diprediksi.