"Menurut saksi mata, ia dipukul di bagian kepala tetapi ia menggunakan helm sehingga tidak begitu membahayakan dirinya. Saya sudah menghubungi kedutaan besar dan belum mendengar informasi lebih lanjut," kata koleganya, Linn Nyan Htun, warga Myanmar, melalui akun Facebook yang mengumumkan penangkapan Kitazumi. Seperti dikutip dari ANTARA.
Yuki sebelum terputus komunikasinya, sempat mengabarkan kepada kawannya Linn kalau ia telah ditangkap.
"Saya tidak melihatnya, tetapi saya mendapat pesan darinya melalui aplikasi perpesanan sekitar pukul 11:30 waktu setempat bahwa ia ditangkap. Setelah itu komunikasi kami terputus," katanya kepada Reuters.
Baca Juga: Partai Golkar Sukses Salip Elektabilitas Gerindra di Posisi Kedua
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato saat konferensi pers mengatakan bahwa Jepang masih berupaya mengkonfirmasi fakta tersebut.
Sayangnya pihak Kepolisian Myanmar tidak merespon atau menanggapi pemberitaan tersebut untuk dimintai komentar.
Sementara itu, nomor telepon Kitazumi yang tertera di situs perusahaannya tidak dapat dihubungi.
Saat ini Myanmar sedang diguncang serentetan aksi protes sejak militer merebut kekuasaan dari pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan menahannya bersama sebagian besar pejabat tinggi negara.
Negara-negara internasional termasuk Amerika Serikat mengutuk keras kudeta junta militer terhadap pemerintahan yang sah hasil pemilu.***