WASPADA! Kanker Prostat Menjadi Salah Satu Penyebab Kematian Terbanyak Kaum Pria Setelah Kanker Paru

17 Februari 2021, 21:09 WIB
Ilustrasi kanker prostat. /pixabay/marijana1

JURNAL GAYA  - Kanker prostat ternyata merupakan salah satu penyebab kematian kaum pria selama ini. 

Kanker prostat menduduki peringkat kedua di bawah kanker paru. 

Kaum pria harus mewaspadai apabila mendapati beberapa gejala yang menandakan ada masalah di saluran pembuangan air kecilnya.

Baca Juga: Wow, Pemerintah Gandeng Dunia Usaha Untuk Cetak 500 Ribu Eksportir Baru

Fakta ini diungkapkan dokter spesialis urologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk (SHKJ) dr Marto Sugiono SpU, ia menyebutkan kalau kanker prostat merupakan salah satu penyebab terbanyak kematian pada kaum pria.

“Kanker prostat ini sering diderita oleh laki-laki di dunia dan menjadi salah satu penyebab kematian pada pria. Nomor satu adalah kanker paru dan nomor dua adalah kanker prostat,” ujar Marto dalam rilis ke media massa di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021, seperti dikutip dari ANTARA.

Prevalensi penderita kanker prostat di Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 11 dari 100.000. Kanker prostat juga kerap tidak disadari, terutama pada gejala awal.

Baca Juga: Pasukan China dan India Bubar dari Perbatasan Himalaya

Beberapa gejala  awal yang sering yang ditemui pada kaum pria seperti penyumbatan saluran kencing, karena kanker membesar dan menyumbat saluran tersebut, sehingga buang air kecil pelan dan agak berdarah.

Tapi terkadang juga tanpa ada adanya gejala sakit.

“Namun, kadang-kadang tidak ada keluhan. Ini yang perlu diwaspadai karena diam-diam ternyata menderita kanker,” tutur dokter Marto.

Umumnya sebagai besar penderita kanker prostat diderita kaum pria berusia di atas 50 tahun. Semakin tua semakin besar risiko terkena kanker prostat. Selain itu, juga faktor keturunan turut mempengaruhi. Terutama jika ayah atau saudara laki-laki juga terkena kanker prostat.

“Juga kalau ada saudara perempuannya terkena kanker payudara. Sehingga, dia memiliki risiko kanker prostat dua kali hingga tiga kali lebih besar dari lainnya,” kata dr Marto melanjutkan penjelasannya.

Baca Juga: Prabowo Subianto Klaim Kualitas Laporan Keuangan Kemhan dan TNI Meningkat

Oleh karenanya, pria berusia di atas 50 tahun hendaknya melakukan pengecekan prostate specific antigen atau PSA di dalam darah. Jika mengalami kanker prostat, PSA di dalam darah akan meningkat.

Selain itu, juga perlu melakukan konsultasi dengan dokter urologi jika mengalami keluhan penyumbatan saluran pipis. Dari hasil pemeriksaan akan diketahui apakah menderita kanker prostat atau tidak.

Dia menambahkan rangkaian pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mendeteksi secara akurat dan tepat keberadaan sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker dapat diketahui lebih dini.

Baca Juga: AWAS, 10 Perjalanan KRL di Jabodetabek Dibatalkan Malam Ini, KAI Commuter Ungkap Alasannya

“Jika terdiagnosa pada stadium dini, bisa disembuhkan. Akan tetapi, jika sudah stadium lanjut, sulit disembuhkan, namun bisa dikendalikan,” katanya.

Untuk penderita kanker prostat stadium dini, masih besar harapan hidup hingga 10 tahun ke depan. Sementara jika stadium empat, harapan hidup hingga 10 tahun ke depan hanya sekitar 40 hingga 50 persen.***

Baca Juga: Vaksinasi Massal Covid 19 Dosis Kedua di Bandung Diikuti 850 Nakes

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler