JURNAL GAYA – Temuan mutasi virus B117 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membuat publik semakin dilanda kekhawatiran tertular varian baru dari Inggris ini.
Heboh masuknya virus B117 ke Karawang, membuat masyarakat lebih resah karena virus baru ini dua kali lebih cepat menularkan daripada Covid-19. Benarkan?
Dikutip dari ANTARA, Pakar Mikrobiologi dari Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran Mia Miranti Rustana mengatakan, secara garis besar gejala yang ditimbulkan virus B117 tak jauh berbeda dengan serangan Covid-19.
"Dari sejumlah jurnal yang saya pelajari, untuk varian baru virus ini (B117) gejalanya sama, namun lebih cepat menular. Kalau virus biasa menular dalam waktu lima hari, ini dalam dua sampai tiga hari bisa menular ke orang," ujar Mia menjelaskan.
Ia mengatakan, virus corona yang ditemukan di Inggris sejakSeptember 2020 itu muncul karena kemampuan berkembang biak di dalam tubuh manusia sebagai inang untuk mereplikasi diri.
"Virus corona memiliki kemampuan mutasi yang cepat karena ia mempunyai asam nukleat RNA yang secara teoritis memang lebih mudah bermutasi. Riset Harvard-MIT memperlihatkan virus corona bisa bermutasi dalam satu hingga dua bulan," katanya.
Baca Juga: 5 Fakta Tentang Na In Woo, Pemeran Baru On Dal River Where The Moon Rises, Gantikan Ji Soo
Tak jauh beda dari Covid-19, saat tertular virus Corona B117 tubuh akan terserang demam, sakit kepala, mual, diare, nyeri badan, lemas dan kelelahan, ruam kulit, perubahan warna kulit di tangan dan kaki, hingga mata merah (Konjungtivitis), sakit tenggorokan, hingga yanh terberat sesak nafas.
Lalu bagaimana tips agar saat terpapar Anda bisa cepat pulih dari serangan Corona B117? JurnalGaya merangkumnya dari berbagai sumber. Simak!
- Konsultasikan semua keluhan pada dokter atau petugas Puskesmas terdekat
Baca Juga: Sinopsis Vincenzo Episode 5 : Song Joong Ki, Jeon Yeo Bin, Taecyeon 2 PM Persiapkan Perang
Saat Anda dinyatakan positif Covid-19 atau B117, segera lah melapor ke Satgas Covid-19 di lingkungan rumah untuk kemudian dipantau secara medis.
- Pilih Tempat Perawatan, Isolasi Mandiri atau Rumah Sakit
Saat berkonsultasi dengan dokter inilah kondisi tubuh Anda akan diketahui berdasarkan hasil pemantauan dokter. Jangan self diagnosis karena dokter yang akan menentukan, apakah kamu harus dilarikan ke rumah sakit, ke pusat isolasi darurat atau cukup isolasi mandiri di rumah.
- Jalani Isoman dengan Protokol Kesehatan
Saat ini rumah sakit memang kerap penuh dan kewalahan menerima pasien Covid-19 atau B117. Jika gejalanya ringan atau sedang, optimistis saja Anda bisa melewati fase 14 hari sampai dinyatakan sembuh.
Namun tetap jalani prokes, yakni tidak boleh keluar rumah, berdiam di kamar, dilarang makan bersama dan menggunakan kamar mandi secara terpisah. Pisahkan alat makan sendiri atau gunakan pilihan yang sekali pakai.
Baca Juga: Jungkook BTS si 'Peniru' Ulung, Sukses Menirukan Gestur dan Suara Aktor Ini dengan Baik
- Sembuhkan satu persatu semua gejala yang muncul
Tidak perlu panik saat tubuhmu merasakan beragam gejala yang setiap harinya berubah-ubah. Namun gejala awal yang paling khas adalah panas tinggi, sakit badan hingga kondisi yang mirip flu seperti batuk, pilek hingga meriang.
Untuk menyembuhkan demam dan flu biasanya cukup dengan obat-obatan golongan paracetamol atau obat blu.
Sementara untuk sakit tenggorokan bisa minum obat radang seperti Dexametasone, termasuk saat diare, nyeri perut hingga mual biasanya dokter akan memberikan jenis obat maag atau terapi obat yang menyembuhkan asam lambung.
Baca Juga: Pasca KLB Demokrat, Nasib Demokrat Ada di Tangan Presiden Jokowi!
- Konsumsi Obat Antivirus dan Antibiotik
Agar kesembuhan bisa dicapai lebih cepat, pasien B117 juga wajib mengonsumsi obat antivirus dan antibiotik yang sudah lazim diresepkan dokter bagi penyintas Covid-19. Beberapa merek dagang itu misalnya Oseltamivir, Avigan, Remdesivir, dan obat antivirus sejenis.
- Konsumsi Vitamin sebagai penambah imun
Saat terserang virus Covid-19 atau B117 pasien wajib mengonsumsi beberapa vitamin seperti vitamin C, D untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan jumlah sel darah putih, vitamin B6 dan B12, serta Zinc untuk memenuhi kebutuhan mineral di dalam tubuh.
- Dukung Penyembuhan dengan herbal dan tanaman obat
Untuk pemilihan obat-obatan herbal dan tanaman obat, Anda wajib menyesuaikan dengan kebutuhan.
Banyak dari beberapa kasus yang merasa lebih cepat pulih saat mengonsumsi Qustul Hindi, Habattusauda, madu, propolis, royal jelly hingga kategori rimpang-rimpangan seperti menyeduh rendaman serai, lemon, Jahe, kunyit dan jenis rempah lain yang dianggap memperkuat imun.
- Penuhi Nutrisi dengan Sayuran dan Buah-buahan
Saat Isoman, baiknya pasien lebih disiplin mengontrol makanan yang dilahap. Sayur dan buah menjadi hal yang wajib, termasuk protein sehat. Hindari makanan yang pedas atau goreng-gorengan yang bisa memperparah rasa sakit di sekitar tenggorokan dan tidak dianjurkan juga melahap makanan olahan atau yang diawetkan di kaleng.
- Cuci Hidung dan Kumur mulut/tenggorokan
Selama isolasi dianjurkan ke lubang hidung kanan dan kiri dengan cara disemprotkan. Upaya ini penting untuk menjaga kesehatan di seputar hidung.
Baca Juga: Setelah Golkar, Demokrat Sekarang Giliran PAN Merapat ke Ridwan Kamil, Dongkrak Suara?
Cara ini juga harus diikuti dengan kumur-kumur mulutr dan tenggorokan dengan cairan antiseptic.
- Jaga Mood Bahagia
Stres menjadi salah satu penyebab turunnya imun di tubuh. Dengan demikian, selama isolasi disarankan untuk menjalankan gaya hidup yang menyenangkan.
Lakukan hobi dan minat yang memungkinkan dilakukan di kamar misalnya membaca, melukis, menonton film dan menjalin komunikasi yang positif secara virtual dengan orang-orang terdekat.
Baca Juga: Insiden Tragis Rona Dorong The Penthouse 2 Kembali Cetak Rekor Baru, Rating Nyaris 25 Persen
Jauhi informasi yang membuat Anda cemas dan lakukan olahraga kecil agar Anda tak merasa bosan.