Menkes Luncurkan Kit Diagnostik Molekuler Buatan Bio Farma, untuk Deteksi Kanker Lebih Dini

20 Juli 2022, 10:41 WIB
Menkes Luncurkan Kit Diagnostik Molekuler Buatan Bio Farma, untuk Deteksi Kanker Lebih Dini /Bio Farma/

JURNAL GAYA- Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, meluncurkan kit PCR dengan analisis High Resolution Melting (HRM) yang dinamakan BioColomelt-Dx untuk pengobatan kanker.

Diluncurkan pada pada tanggal 19 Juli 2022 di Auditorium Rumah Sakit Kanker (RSK) Dharmais Jakarta, BioColoMelt-Dx atau kit diagnostik molekuler berfungsi sebagai pendeteksi kelainan genetik yang terutama terjadi pada pasien kanker kolorektal.

Hasil pemeriksaan BioColoMelt-Dx berupa informasi profil mutasi kanker yang dapat digunakan oleh dokter atau tenaga medis lainnya untuk menentukan jenis obat yang memberikan respon terapi paling optimal pada pasien kanker kolorektal tersebut.

Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor KEMENKES RI AKD 20306220065 yang dirilis pada tanggal 1 Juli 2022.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Cabai Hijau, Sarapan Nampol, Pedas dan Gurih, Topping-nya Daging Ungkep

Selain itu, BioColoMelt-Dx juga dapat digunakan untuk penapisan (screening) Lynch syndrome, suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap berbagai macam kanker dan bersifat keturunan.

Dengan diperolehnya informasi Lynch syndrome dari hasil penapisan tersebut, keluarga pasien yang terduga mempunyai Lynch syndrome dapat menjalani pengawasan untuk pencegahan atau penanganan kanker sedini mungkin.

Direktur Utama RSK Dharmais, dr Soeko W Nindito D.MARS mengatakan Rumah Sakit Kanker Dharmais sebagai pusat kanker nasional ke depan bertekad untuk memanfaatkan kit ini

“Kit ini, akan lebih efisien dan lebih efektif untuk mendeteksi dini kanker usus, sehingga timbulnya kanker dapat dicegah atau ditangani dengan tata laksana yang lebih tepat”, ungkap dr Soeko W Nindito D.MARS.

Baca Juga: Ini Dia Penggalan Lirik Lagu Rahasia Dendam dari The Spouse, Original Soundtrack Pengabdi Setan 2: Communion

Sementara Kepala LKPP Azwar Anas mengatakan pihaknya akan mendukung inovasi dan produk dalam negeri agar memiliki panggung utama di program-program prioritas di sektor kesehatan.

“Kalau kita lihat ke depan pada tahun 2050 Indonesia masuk empat besar ekonomi dunia. Artinya industri dalam negeri harus kuat, salah satu yang paling penting di dalamnya adalah industri kesehatan, mudah-mudahan hari ini akan menjadi Milestone lahirnya inovasi-inovasi baru sehingga akan memperkuat industri dalam negeri di Indonesia, khususnya di sektor kesehatan”, ujar Azwar Anas.

Menteri Kesehatan Budi G Sadikin mengatakan Penemuan komponen terkecil dari makhluk hidup, yang namanya DNA, dan menjadi cikal bakal adanya produksi monoklonal antibodi, RNA Vaksin.

Baca Juga: Daftar Pemain Pengabdi Setan 2: Communion dari Rapi Films yang Akan Rilis 2 Agustus 2022 Berikut Sinopsisnya

Ia percaya, inovasi ini akan mengubah peradaban manusia. Bagaimana kita mendiagnosa dan mengobati penyakit di masa depan. Dimana nanti akan jauh lebih terpersonalisasi dan lebih tepat.

“Sekarang merupakan pilar, bahwa yang namanya scientific intention on the smallest component of life itu menjadi produk, dan saya berharap dalam masa dekat ke depannya scientist-scientist Indonesia dapat melakukan lebih banyak lagi. Penemuan baik untuk diagnostics atau therapeutics”, ujar Budi G Sadikin.

Sementara itu Honesti Basyir, Direktur Utama Bio Farma mengatakan Holding BUMN Farmasi berkomitmen untuk selalu berkolaborasi & bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan (stakeholder) dan juga semua pihak yang bisa mewujudkan produk – produk sebagai bagian dari cinta produk Indonesia.

Dalam transformasi Bio Farma sendiri, kami juga sudah mulai memposisikan diri dalam dua hal penting, yang pertama bagaimana kita masuk inovasi produk diagnostic dan juga therapeutic yang sifatnya lebih personalize karena sebenarnya trend ke depan adalah hal seperti ini.

Kalau kita semua bisa bersatu padu berkolaborasi mulai dari sekarang, insya Allah semua permasalahan bisa kita atasi bersama- sama dengan secara sistematis. 

Baca Juga: Profil dan Biodata Mahhi Vij, Pemeran Nandini di Balika Vadhu yang Tetap Cantik Mempesona di Usia 40 Tahun

Honesti menyebut, BioColomelt Produksi Bio Farma memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50 persen, tentu saja hal ini membuktikan kemandirian Nasional dalam hal penyediaan alat kesehatan (Kit Diagnostik) dapat tercapai,

“Dengan TKDN yang mencapai 50 persen, diharapkan hal ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia, untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas alat kesehatan impor serta ketepatan jenis terapi dan penanganan sedari dini”, ujar Honesti.

Produk BioColomelt-Dx merupakan inovasi hasil kolaborasi Bio Farma dan PathGen yang melibatkan berbagai industri, instansi penelitian dan pendidikan, Seperti dengan Univ Nottingham Inggris, dan memiliki Lab pengembangan di Indonesia (Lab LIPI dan BRIN).

Sebelum diluncurkan pada hari ini, BioColomelt-DX di Validasi oleh Klinisi di beberapa RS Nasional diantaranya RS Dharmais, RS Sardjito (dan UGM), RSCM (dan FKUI) dan sebagainya.***

Editor: Dini Budiman

Tags

Terkini

Terpopuler