4 Cara Tepat Mengedukasi Remaja Soal Seksual, Berkaca dari Kasus Parakan 01

- 22 Maret 2021, 12:48 WIB
4 Cara Tepat Mengedukasi Remaja Soal Seksual, Berkaca pada Kasus Parakan 01.
4 Cara Tepat Mengedukasi Remaja Soal Seksual, Berkaca pada Kasus Parakan 01. /Twitter/

JURNAL GAYA - Beberapa pekan ini, jagad virtual di tanah air tengah geger dengan adanya unggahan video asusila yang trending dengan sebutan Parakan 01.

Sontak, masyarakat Indonesia pun ramai-ramai menyambangi media sosial Twitter untuk melihat unggahan video Parakan 01 yang mempertontonkan sepasang remaja  tengah melakukan adegan tak senonoh di belakang gedung.

Lalu, bagaimana baiknya menyikapi persoalan ini? Beredarnya video asusila dari Parakan 01 ini mencerminkan minimnya pendidikan seksual.  Tidak sedikit orang tua yang masih menganggap tabu untuk memberikan pendidikan seksual pada anak dan remaja.

Idealnya, mereka sudah mulai diberikan pemahaman tentang seksualitas, hubungan dengan lawan jenis, serta hal yang menyangkut sistem reproduksi pria dan wanita. 

Baca Juga: Gunung Merapi Aktif Lagi! Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.500 Meter

Namun, bagaimana cara memberikan edukasi seks untuk anak dan remaja?

Pendidikan seks untuk remaja

Sebenarnya, anak dan remaja sama-sama membutuhkan edukasi seks sejak dini. Dikutip dari Journal of The American Academy of Pediatrics, baik anak-anak maupun remaja perlu menerima pendidikan yang akurat tentang seksualitas.

Hal ini diperlukan agar mereka bagaimana perilaku seksual yang sehat.

Jangan sampai anak Anda telanjur mendapatkan informasi yang kurang tepat seputar seks dari sumber yang tidak dapat dipercaya, misalnya teman sebaya atau internet.

Anak juga perlu tahu bahwa sebagai orang tua, Anda bisa diajak berdiskusi seputar topik tersebut.

Ketika anak sudah diberikan edukasi seks atau pendidikan seksual sejak dini, maka di masa remaja ia pun tidak merasa canggung dan lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Baca Juga: SIAP-SIAP, Dana Bansos Kartu Disabilitas dan Lansia Untuk Warga DKI Jakarta Akan Cair Akhir Maret

Apalagi, ketika anak sekolah sudah memasuki usia perkembangan remaja biasanya mempunyai pertanyaan yang lebih spesifik mengenai seks.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara menyampaikan dengan tepat.

Edukasi seks pada anak juga tidak hanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan organ seksual semata. Namun juga berhubungan dengan kepemilikan dan kenyamanan tubuh.

1. Bagian tubuh dan fungsinya

Studi menunjukkan, semakin sering anak terekspos dengan gambar seksual di media, akan lebih besar pula keterlibatan mereka dalam perilaku seksual sejak usia sangat muda.

Walaupun begitu, pendidikan seksual yang sebenarnya tidak akan menuntun anak menuju pergaulan bebas.

Rasa penasaran mengenai seks adalah langkah alami dari pertumbuhan anak untuk belajar tentang tubuhnya.

Edukasi seks membantu anak untuk lebih memahami tentang tubuh dan membantu mereka mencintai tubuh mereka sendiri.

Sebelum masuk usia remaja, berikan edukasi seks mengenai area tubuh. Sebagai contoh, Anda mungkin bisa mengenalkan fungsi vagina atau penis, payudara, dan berbagai bagian tubuh lainnya.

Di samping itu, sampaikan pada anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuhnya tanpa izin, baik teman sebaya, guru, atau orang dewasa lainnya.

Tak lupa, beritahu anak bahwa bagian-bagian tubuh tertentu sebaiknya tidak disentuh oleh siapapun.

2. Pubertas yang akan dialami

Sebelum memasuki masa puber, tidak ada salahnya bagi Anda sebagai orangtua untuk menjelaskan apa saja perubahan pada tubuh nantinya. Biasanya, memasuki usia 9 atau 10 tahun pubertas akan dimulai.

Pada anak perempuan, sampaikan bahwa ia akan mengalami pertumbuhan payudara, juga menstruasi. Begitu juga pertumbuhan rambut pada beberapa bagian tubuh seperti ketiak dan area vagina.

Sementara pada anak laki-laki, selain pertumbuhan penis dan testis, ia juga akan mengalami perubahan suara, hingga mimpi basah. Lalu, pertumbuhan rambut di area wajah, ketiak, dan area penis.

3. Aktivitas seksual

Pada usia ini, anak Anda mungkin sudah mulai menaruh perhatian terhadap lawan jenis. Maka dari itu, sudah sepatutnya bagi Anda mulai mengajarkan kepada anak mengenai hubungan dengan lawan jenis.

Ya, materi ini juga penting untuk disampaikan pada pendidikan seksual anak dan remaja. Sampaikan kepadanya, bagaimana cara memperlakukan teman lawan jenis.

Hal ini juga berhubungan dengan edukasi seks mengenai aktivitas seksual. Sebagai contoh, beri tahu bahwa berciuman dan berpelukan sudah termasuk ke dalam aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang dewasa.

4. Kekerasan dan pelecehan seksual

Edukasi seks atau pendidikan seksual tidak hanya memberikan pemahaman mengenai gambaran aktivitas seksual.

Sejak anak berada di sekolah dasar, berikan pemahaman mengenai pelecehan seksual dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Jelaskan bahwa anak sudah harus bisa melindungi diri sendiri. Misalkan, menyampaikan sesuatu atau berteriak ketika ada orang yang berniat jahat atau menggodanya.

Tidak hanya itu saja, hal ini juga berupa intimidasi penampilan atau bagian tubuh, hingga mencoba menyentuh bagian tubuh tertentu. ***

 
 

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x