HATI-HATI! BPOM Temukan 60.656 Makanan Kedaluwarsa

- 23 Desember 2020, 21:38 WIB
MAKANAN yang dikemas ulang. Dikhawatirkan merupakan akal-akalan pedagang untuk mengemas makanan kedaluwarsa atau rusak.*/ EVIYANTI/PR
MAKANAN yang dikemas ulang. Dikhawatirkan merupakan akal-akalan pedagang untuk mengemas makanan kedaluwarsa atau rusak.*/ EVIYANTI/PR /EVIYANTI/PR/

BPOM telah memeriksa 2.687 sarana distribusi pangan, berupa importir, distributor, grosir dan ritel. Hasilnya, 982 sarana distribusi Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) yaitu sebanyak 36,55 persen.

Berdasarkan lokasi temuannya,Penny mengatakan temuan BPOM atas pangan kadaluwarsa banyak ditemukan di daerah Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat, dan Banda Aceh.

Baca Juga: Stasiun Tugu Yogyakarta Layani Rapid Test Antigen, 1000 Penumpang Mendapat Akses

Sementara, lanjut dia, pangan ilegal banyak didapatkan di Baubau, Surakarta, Tangerang, Bengkulu dan Tarakan. Kemudian, pangan rusak banyak ditemukan di Kendari, Baubau, Manado, Sorong dan Sofifi.

"Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor Badan POM di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, pengawasan berfokus pada pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kadaluwarsa dan rusak. Intensifikasi ini sudah dimulai sejak akhir November 2020," katanya.

Penny mengatakan intensifikasi pengawasan jelang Natal dan Tahun Baru itu merupakan bentuk pengawasan post-market yang dilakukan untuk melengkapi pengawasan rutin BPOM.

Kegiatan operasi/pengawasan itu dilakukan dengan target khusus sekaligus mengantisipasi potensi bahaya produk pangan TMK yang cenderung meningkat pada hari-hari besar.***

Baca Juga: Petugas Dishub yang Diturunkan Saat Libur Natal dan Tahun Baru di Jabar Capai 1.600 Personil

Halaman:

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah