Wow, Data Kematian Covid-19 di Jawa Tengah Antara Pusat dan Daerah Beda Separuhnya, Kok Bisa?

3 Desember 2020, 07:43 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan), bersama Najwa Shihab (kiri) dalam program Mata Najwa, Rabu 2 Desember 2020 di Trans 7*/ /Trans 7

JURNALGAYA - Inisiator Kawal Covid-19, Ainun Najib, mengungkap perbedaan jumlah kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah yang dikeluarkan pemerintah pusat dengan website kabupaten/kota.

Ainun menjelaskan, angka kematian yang dilaporkan pusat hanya separuh dari data terkumpul kabupaten/kota.

Data pusat menunjukkan angka kematian sebesar 2.393. Sedangkan angka kematian dari website kota/kabupaten di Jawa Tengah yang dikumpulkan Kawal Covid-19 mencapai 4.566.

Baca Juga: Diserang Irma Suryani soal Covid-19 di Mata Najwa, Fadli Zon: Anda Jangan Fitnah!

"Angka nasioal kita tidak memperlihatkan kondisi yang sebenarnya," tutur Ainun dalam acara Mata Najwa di Trans 7, Rabu 2 November 2020.

Apalagi kapasitas testing dan tracing Indonesia berada di bawah standar WHO.

"Jangan-jangan wabah sesungguhnya 10 kali lipat (dibanding sekarang)," tutur Ainun.

Baca Juga: Dengan Suara Bergetar Habib Rizieq Minta Maaf soal Kerumunan, NasDem: Kaya Orang Sakit, Covid-19?

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur dua provinsi yang peningkatan kasusnya signifikan. Kedua daerah tersebut yakni DKI Jakarta dan Jawa Tengah (Jateng).

Menanggapi teguran tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Prabowo menganggap hal tersebut sebagai teguran positif bagi dirinya sebagai Gubernur Jateng.

Ganjar mengaku, terjadi peningkatan kasus di Jateng, namun tidak sebesar itu. Saat Jokowi menyebut Jateng, pihaknya langsung mengecek data yang ada.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Siap Beberkan Kasus Habib Rizieq di Polda Jabar

Rupanya terjadi kekeliruan dan delay angka. Untuk itu, ia menyarankan perbaikan sistem dan penginputan yang lebih teliti.

"Dibanding Jabar dan Jatim yang memiliki penduduk lebih banyak, tracing kami jauh lebih besar angkanya melebihi standar WHO," tuturnya.

Ganjar pun meminta kepada masyarakat untuk tidak ngeyel. Tetap gunakan masker, menjaga jarak, dan hindari kerumunan. ***

Editor: Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler