Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto Desak Pemerintah Bangun Kilang Minyak Baru

30 Maret 2021, 09:46 WIB
Kepulan asap hitam akibat kebakaran tangki minyak milik Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin, 29 Maret 2021. / ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

 

 

JURNAL GAYA – Pasca terbakarnya dan meledaknya Kilang Minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang hingga kini, Selasa 30 Maret 2021 belum dapat dipadamkan. Membuat anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menginginkan pemerintah lebih serius membangun kilang baru.

Hal ini menurutnya dapat berdampak kepada jumlah produksi BBM nasional. "Pemerintah tidak boleh menunda-nunda dan kalah dari mafia impor minyak," ucap Mulyanto dikutip dari ANTARA, Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Akan Kirim Psikolog untuk Pulihkan Trauma Korban Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Dapat dipastikan imbas kebakaran yang melanda Kilang Refinery Unit VI Balongan, Indramayu, diperkirakan berdampak pada jumlah produksi BBM nasional, sehingga terpaksa harus melakukan impor. Dengan kata lain, pemerintah menurut Mulyanto harus kerja keras, sebab selama ini pengembangan dan pembangunan kilang BBM ini masih sangat lamban.

Baca Juga: Hampir 2 Hari Kebakaran Kilang Minyak Balongan Belum Padam Hingga Pagi ini

“Hampir 25 tahun sejak pengoperasian  RU VII Kasim di Papua pada 1997, dengan kapasitas 10 ribu barel per hari (bph), praktis tidak ada lagi pembangunan kilang minyak baru,” ungkap Mulyanto. Dirinya pun memaparkan dari total enam kilang yang ada, Pertamina menghasilkan BBM sebanyak 850-950 ribu bph, dengan kontribusi Balongan sebesar 16 persen dari total produksi kilang atau 125 ribu bph yang kemudian ditingkatkan menjadi 150 ribu bph.

Pertamina tengah meningkatkan kilang yang ada dan menambah dua kilang baru, yakni Kilang Tuban dengan kapasitas terpasang 300 ribu bph dan Kilang Bontang. Ia menilai bila rencana ini sukses maka Pertamina akan mengolah minyak sebesar 2.2 juta bph dan mampu mencapai swasembada BBM pada 2023.

Kilang minyak milik PT Pertamina di Balongan mengalami kebakaran Senin 29 Maret 2021 sekitar pukul 00.45 WIB, Senin dini hari, padahal kilang ini memiliki peran vital bagi perekonomian.

Baca Juga: BMKG Bantah Penyebak Terbakar dan Meledaknya Kilang Minyak Balongan Indramayu Berasal Dari Sambaran Petir

Dikutip dari laman Pertamina, Kilangan Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero) yang mengolah minyak mentah menjadi produk-produk BBM, non-BBM, dan petrokimia.

Kilang yang dibangun pada 1990 dan beroperasi sejak 1994 ini berlokasi di Indramayu, Jawa Barat, sekitar 200 km arah timur Jakarta dengan wilayah operasi Balongan, Mundu, dan Salam Darma.

Keberadaan kilang ini sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional melalui produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene atau Minyak Tanah, LPG, dan Propylene yang menjadi bahan baku plastik premium. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler