Komnas Perempuan Mengutuk Aksi Terorisme Memanfaatkan Perempuan dan Anak-anak Sebagai Pelakunya

1 April 2021, 10:28 WIB
Ilustrasi penembakan. /Pixabay/Skitterphoto

JURNAL GAYA - Aksi penembakan di Markas Besar Kepolisian RI mengejutkan masyarakat. Pelakunya berjenis kelamin perempuan dan melakukan aksi solo "lone wolf" seorang diri.

Pelaku penembakan yang akhirnya terpaksa dilumpuhkan kepolisian, masih berusia muda sekitar 25 tahun, dan meninggalkan surat wasiat sebelum melakukan aksi nekatnya tersebut.

Aksi terorisme tersebut sangat memprihatinkan karena memanfaatkan perempuan sebagai martir untuk melakukan pekerjaan teror di garus depan.

Baca Juga: Buntut Penyerangan Mabes Polri, Komplek Parlemen DPR RI Diperketat   

Atas tindakan tersebut, para pembela hak perempuan bereaksi keras dan mengutuknya.

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan sebagai salah satu organisasi yang menjadi pembela di garis depan hak-hak kaum perempuan, mengutuk aksi terorisme tersebut karena memanfaatkan kaum perempuan, terutama kalangan milenial. 

"Sesungguhnya kita mengutuk ketika aksi terorisme itu memanfaatkan kelompok rentan, yaitu perempuan dan anak," ujar Komisioner Komnas Perempuan, Imam Nakha'i kepada wartawan, Rabu, 31 Maret 2021.

Menurut Imam selama ini kaum perempuan lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam jaringan terorisme. Sebab, aspek pengetahuan dan ekonomi perempuan dikontrol oleh lelaki.

Baca Juga: Jangan Lupa Hari ini Terakhir Pendaftaran UTBK SBMPTN Hingga Pukul 15.00 Wib

"Perempuan lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam jaringan terorisme. Lebih mudahnya karena selama ini kontrol terhadap pengetahuan perempuan dan ekonomi perempuan itu laki-laki, dari aspek itu perempuan lebih mudah dikontrol," katanya menjelaskan.

Selama ini, menurut Iman, kaum perempuan sangat jarang dicurigai terlibat dalam aksi terorisme. Sehingga tersangka ZA dapat dengan mudah masuk ke Mabes Polri dan melakukan tidakan nekatnya itu..

"Ada keuntungan juga dari kelompok terorisme, umumnya perempuan jarang dicurigai, oleh karena itu kita lihat bagiamana perempuan itu mudah memasuki Mabes Polri, dan itulah yang dimanfaatkan oleh masyarakat lelaki untuk merekrutnya," pungkasnya.***

Editor: Qiya Ameena

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler