Jadi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia Dulu Sempat Jual Koran hingga Jadi Sopir Angkot

28 April 2021, 16:30 WIB
Jadi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia Dulu Sempat Jual Koran hingga Jadi Sopir Angkot /Twitter.com/@bkpm

JURNAL GAYA - Nama Bahlil Lahadalia hari ini menjadi trending setelah Presiden Jokowi melantiknya menjadi Menteri Investasi pada Kabinet Indonesia Maju Jilid II di istana Negara, Rabu 28 April 2021.

Lahir di Banda, Maluku Tengah, Maluku, 7 Agustus 1976, Bahlil  Lahadalia sempat menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015–2019.

Sebelum diangkat menjadi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia juga tercatat memiliki 10 perusahaan di berbagai lini bisnis di bawah naungan PT Rifa Capital sebagai holding company.

Baca Juga: Nadiem Makarim Bertahan, Presiden Jokowi Hanya Lantik Dua Menteri dan Satu Kepala Badan

Sementara di karier politik, Ia pernah menjadi anggota dari Partai Golongan Karya, namun ia akhiri pada tahun 2009.

Sukses menjadi pengusaha, Bahlil bukan lahir dari keluarga kaya. Namun kesengsaraan lah yang menguatkan tekadnya untuk menjadi orang berhasil.

Bahlil Lahadalia yang besar di Papua, sempat mencicipi profesi sebagai penjual koran, sopir angkot, hingga akhirnya ia bisa mengembangkan usahanya.

Pria kelahiran Maluku Tengah ini adalah anak dari seorang ayah yang berprofesi sebagai kuli bangunan dan ibu sebagai tukang cuci. Dengan adanya keterbatasan tersebut, membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Atta Halilintar Langsung Gaspol Temui Aurel Hermansyah: Ternyata Hampa Tanpamu, Bojo!

Kemandiriannya itu terbukti saat ia duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di sekolah.

Memasuki bangku SMP, ia juga sempat menjadi kondektur, di saat SMEA, ia menjadi sopir angkot secara paruh waktu. Walaupun begitu, Bahlil tetap menunjukkan prestasinya di sekolah, bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS.

Bermodalkan semangat, Bahlil berhasil daftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Ia dikenal sangat aktif menjadi pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang membawanya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Pada tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat. Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan bergaji tinggi, Bahlil memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaannya sendiri. Inilah awal mula kesuksesan pria asal Maluku ini.

Dengan melihat begitu banyak sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, ia jadikan peluang untuk membuka usahanya. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.

Pada tahun 2015, kariernya sebagai pengusaha semakin lengkap saat Munas Himpungan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), peserta memilihnya menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015–2019. ***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler