Dahulukan Bayar Qadha Shaum Ramadhan atau Puasa Syawal? Simak Penjelasan Beberapa Ulama Berikut

11 Mei 2022, 07:40 WIB
Menjalani puasa Syawal selama ena hari setelah bulan Ramadhan, apakah harus qadha puasa Ramadhan dulu? /Pixabay.

JURNAL GAYA - Sebagian dari kaum muslimin, terutama perempuan, yang tidak dapat menyelesaikan puasa di bulan Ramadhan akan membayar qadha di bulan Syawal.

Salah satu alasan mereka membayar di bulan Syawal adalah karena mereka tidak ingin menunda pembayaran qadha puasanya.

Meski demikian, timbul pertanyaan lebih diutamakan membayar qadha puasa Ramadhan dulu atau puasa Syawal dulu?

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kabupaten Sumedang, Rabu 11 Mei 2022, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang

Banyak kaum muslimin berlomba-lomba untuk melakukan puasa Syawal karena mengetahui keutamaannya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abi Ayyub al Anshari ra. bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: 

“Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian diiringi enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia melaksanakan puasa satu tahun.” (HR. Imam Muslim).

Hadist tersebut menjelaskan bahwa syarat mendapatkan ganjaran seperti puasa satu tahun adalah pertama berpuasa selama bulan Ramadhan penuh dan kedua puasa enam hari di bulan Syawal.

Dikutip Jurnal Gaya dari laman Bincang Syariah dari kitab al-Syarqawi ala at-Tahrīr karya Imam as-Syarqawi disebutkan bahwa jika seseorang itu memiliki hutang puasa ketika Ramadhan karena adanya udzur dan ingin puasa Syawal maka boleh.

Akan tetapi ia tidak mendapatkan pahala sebagaimana hadis Nabi SAW di atas, yakni syarat puasa Syawal setelah melakukan puasa Ramadhan.

Jika ia memiliki hutang puasanya tidak karena udzur syar’i, yakni karena adanya pelanggaran yang ia lakukan, maka ia haram berpuasa sunnah tersebut. Karena ia mengakhirkan qadha yang seharusnya dilaksanakan segera.

Oleh karena itu tidak sah puasa Syawal jika dilakukan sebelum menqadha puasa Ramadhan. 

Maka seharusnya ia mengqadha puasa Ramadhan terlebih dahulu dan mengakhirkan puasa sunnah enam hari setelah mengqadha. 

Sehingga ia akan mendapatkan pahala yang sempurna, yakni menyempurnakan hutang puasa Ramadhannya dan pahala puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Sedangkan Imam Abdurrahman Ba’lawi dalam Bughyatul Mustarsyidin mensunnahkan secara mutlak puasa sunnah enam hari di bulan Syawal meskipun ia memiliki hutang puasa Ramadhan.

Baca Juga: Info Samsat Keliling Kabupaten Sumedang Besok Rabu, 11 Mei 2022 Ada 2 Lokasi

Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Imam Abu Makhramah justru menganggap tidak sahnya puasa enam hari di bulan Syawal bagi orang yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan.

Berkenaan dengan masalah orang yang memiliki hutang puasa dan ingin melaksanakan puasa sunnah Syawal, maka ulama-ulama fiqh telah memiliki solusinya. 

Yakni ia boleh meniatkan puasa qadha atau membayar hutang puasa Ramadhan disertai dengan niat puasa Syawal sekaligus.

Hal ini dianggap sah oleh ulama fiqh sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fath al-Mu’in, Hasyiyatu al-Bajuri (syarh fathul qarib), dan al-Asybah wa an-Nazhair.

Bahkan Imam as-Syarqawi dalam kitab as-Syarqawi ‘ala at-Tahrir mengatakan bahwa orang yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan (puasa qadha), ia dapat melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal ini dengan niat puasa qadha, puasa nadzar, atau puasa sunnah lainnya.

Maka ia berarti telah mendapatkan balasan puasa enam hari di bulan Syawal, meskipun orang yang melaksanakan tersebut tidak meniatkan puasa enam hari di bulan syawal. 

Hal tersebut dikarenakan ia telah melaksanakan puasa selama enam hari di bulan Syawal.

Dengan demikian, solusi bagi orang yang sangat ingin mendapatkan pahala puasa sunnah enam hari di bulan Syawal, tetapi masih memiliki tanggungan hutang puasa Ramadhan adalah ia boleh meniatkan puasa qadha Ramadhan dan puasa Syawal sekaligus.

Karena diperbolehkannya untuk menggabungkan antara niat puasa wajib dengan puasa sunnah. 

Atau ia meniatkan puasa qadha saja tanpa niat puasa Syawal, dan ini hanyalah suatu kemudahan.

Baca Juga: Info Lengkap SIM Keliling Kabupaten Indramayu dan Lokasinya, Besok Rabu, 11 Mei 2022

Namun, jika ia ingin mendapatkan pahala yang sempurna maka lebih utama jika ia melaksanakan qadha puasa terlebih dahulu, lalu melanjutkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Demikianlah penjelasan tentang hukum melakukan puasa mana yang lebih didahulukan puasa Syawal atau puasa qadha Ramadhan.***

Editor: Deasy Rafianty

Sumber: Bincang Syariah

Tags

Terkini

Terpopuler