JURNAL GAYA - Tiga mahasiswa Palestina ditembak di dekat kampus universitas di Vermont, AS, beberapa minggu setelah seorang anak laki-laki Palestina-Amerika berusia enam tahun ditikam hingga tewas.
Hal ini meningkatkan kekhawatiran terhadap meningkatnya Islamophobia di negara tersebut.
Dilansir Jurnal Gaya dari laman Al Jazeera, menurut polisi, para korban berbicara bahasa Arab dan dua diantaranya mengenakan kuffiyah (kain penutup kepala khas Timur Tengah) ketika diserang. Dua orang ditembak di bagian batang tubuh dan satu lagi di bagian ekstremitas bawah.
Oleh penyelidik, tiga mahasiswa keturunan Palestina itu diduga ditembak karena kejahatan bermotif kebencian.
Penembaknya, seorang pria, tanpa berbicara, melepaskan setidaknya empat peluru dari pistolnya dan diyakini telah melarikan diri, kata kepala polisi.
Serangan itu terjadi di jalan North Prospect di Burlington dekat Universitas Vermont. Menurut laporan media lokal, para siswa tersebut sedang berjalan di jalan saat mengunjungi rumah salah satu keluarga mereka di Burlington untuk liburan Thanksgiving ketika mereka diserang oleh seorang pria bersenjata.
Keluarga mengidentifikasi para korban sebagai Hisham Awartani, Kinnan Abdalhamid dan Tahseen Ahmed. Ketiganya adalah lulusan Ramallah Friends School, sebuah sekolah menengah swasta Quaker di Tepi Barat yang diduduki Israel, kata keluarga tersebut. Semuanya berusia 20 tahun. Dua dari korban adalah warga negara AS dan yang ketiga adalah penduduk sah AS, kata polisi.
Awartani diidentifikasi sebagai warga Palestina-Irlandia-Amerika. Dia adalah seorang mahasiswa di Brown University dan digambarkan sebagai “seorang jenius matematika”. Sebuah peluru telah mengenai sumsum tulang belakang Hisyam.
Menurut pamannya, ia kehilangan rasa di bagian bawah tubuhnya. Mahasiswa itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit pada Minggu malam.
Abdalhamid saat ini menjadi mahasiswa di Haverford College. Ahmed, seorang mahasiswa di Trinity College di Connecticut, dilaporkan tertembak di dada.
Agen dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak menangkap Jason J Eaton, 48 tahun, saat melakukan penggeledahan di area penembakan di Burlington pada hari Minggu pukul 15:38 waktu setempat, kata Departemen Kepolisian Burlington dalam sebuah pernyataan.
Tersangka mengaku tidak bersalah atas tiga tuduhan percobaan pembunuhan tingkat dua itu. Kasus ini masih diselidiki dan diinvestigasi sebagai kemungkinan “Kejahatan Kebencian.”
Jason J. Eaton akan ditahan tanpa jaminan sambil menunggu sidang jaminan.
Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang mengatakan bahwa “Ada alasan untuk percaya bahwa penembakan ini terjadi karena korbannya adalah orang Arab.”***