Menkeu Sri Mulyani Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Menjadi Lebih Parah dari Sebelumnya

22 September 2020, 12:25 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani, Instagram/@smindrawati /

JURNALGAYA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini minus 0,6 persen hingga 1,7 persen.

Proyeksi tersebut lebih parah dari sebelumnya yang mematok PDB minus 0,2 persen hingga 1,1 persen.

"Ini artinya, negatif kemungkinan terjadi pada kuartal ketiga dan berlangsung pada kuartal keempat yang kita masih upayakan (pertumbuhannya) mendekati nol," ujar Menkeu dalam paparan APBN Kita, Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Ridwan Kamil Intruksikan Kepala Daerah Waspada Banjir dan Longsor

Untuk 2021 nanti, Sri Mulyani menyebutkan, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 4,5 persen-5,5 persen.

Target ini lebih rendah dari proyeksi institusi asing yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa menyentuh 6 persen.

Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang minus pada Kuartal III, dipastikan Indonesia akan mengalami resesi setelah mengalami pertumbuhan negatif pada Kuartal II.

Namun demikian, perkiraan-perkiraan itu masih sangat bergantung dengan perkembangan kasus virus corona (covid-19) di dalam negeri yang banyak memengaruhi aktivitas ekonomi.

Dari sisi konsumsi rumah tangga, ia memproyeksi pertumbuhannya terkontraksi hingga minus 3 persen. Kemudian, investasi anjlok hingga minus 6,6 persen-8,5 persen.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4 untuk 2,8 Juta Penerima Mulai Cair Hari Ini, Cek di Sini

Sebelumnya, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi di kisaran minus 0,2 persen hingga 1,1 persen. Angka ini jauh dari prediksi awal di kisaran minus 0,4 persen hingga positif 2,3 persen.

Hal ini dikarenakan pandemi covid-19 masih menekan ekonomi dalam negeri, seiring dengan meningkatnya kasus penyebaran Covid-19.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler