3 Mobil Saksi Bisu G30S PKI, Dipertahankan Keorsinilannya Oleh Pengelola Museum Penghianatan PKI

30 September 2020, 17:41 WIB
Kendaraan dinas Pangkostrad Mayjen Soeharto saat menumpas G30S PKI dipertahankan kerorsinilannya oleh pengelola monumen pancasila sakti /JurnalGaya/denny suryadharma/

JURNAL GAYA. Kepala Museum Pengkhianatan PKI Letkol Caj (K) Winarsih, membenarkan jika saat ini ada sebagian material dari tiga unit bangunan rumah tinggal yang dijadikan lokasi penculikan dan penyiksaan pahlawan revolusi telah diganti karena sudah dimakan usia.

 

Baca Juga: Kantor Ridwan Kamil Ngungsi ke Depok, Ada Apa?

 

Baca Juga: Link Live Streaming Film Pengkhianatan G30S PKI di TV One Malam Ini

 


Ketiga bangunan tersebut adalah Pos Komando yang digunakan pada 1 Oktober 1965 oleh Pasukan G30S PKI yang bertugas menculik para pahlawan revolusi.

Kemudian bangunan yang dijadikan dapur umum untuk menyediakan kebutuhan logistik Pasukan Pemberontak G30S PKI.

 

Baca Juga: Tok, Lucinta Luna Divonis 1 Tahun 6 Bulan Kurungan dan Denda Rp. 10 Juta



Serta bangunan rumah yang menjadi lokasi penyiksaan dan penyekapan pahlawan revolusi.

"Kita harus tetap pelihara, misalnya genting masih kualitas yang sama pada saat itu, dinding sudah menggunakan bambu anyaman yang otentik. Karena benda ini peninggalan tahun 1965, sudah 55 tahun," ujar Winarsih seperti di kutip dari Antara. Rabu. 30 September 2020.

 

Baca Juga: 7 Profil Pahlawan Revolusi yang Dibunuh dengan Keji dalam G30S PKI



Dari ke 3 bangunan tersebut, tidak semua
orisinal karena usia yang sudah tua. Namun sejumlah benda di dalam seperti lemari dan mesin jahit masih orisinal.

"kalau bilik bangunan sudah ada perubahan material, kecuali ubin dan pilar yang masih utuh," tegasnya.

 

Baca Juga: Kasus Pengrusakan Mushola di Indonesia Sepanjang Tahun 2020 Ini



Selain objek bangunan ada juga empat unit kendaraan klasik bernilai sejarah, di antaranya truk Dodge 500 buatan tahun 1961 B2982L yang kini sudah diganti menggunakan replika.

"Ini adalah replika kendaraan jemputan PN Arta Yasa yang sekarang divisi cetak uang logam Perum Peruri, dipakai oleh PKI menculik dan mengangkut jenazah Brigjen TNI DI Panjaitan dari kediamannya," ujarnya.

 

Baca Juga: Tersandung Kasus Komisi, Penyanyi Kelly Clarkson Dituntut 1,4 Juta Dolar Amerika



Sedangkan tiga kendaraan lainnya yakni GM Old Mobile yang menjadi mobil dinas Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jendral Ahmad Yani, mobil dinas Panglima Kostrad Mayjen Soeharto jenis Toyota Land Cruiser, serta panser batalyon Kavaleri 3 Kodam VIII Brawijaya seluruhnya masih orisinal.

 

Baca Juga: 5 Fakta Film Pengkhianatan G30S PKI, Produksi Termahal Libatkan 10.000 Figuran



"Material mobil ini masih utuh semua sebab perawatan setiap hari, diberi oli. Tapi yang jelas mesinnya sudah tidak bisa hidup," ujarnya.

Pada sisi utara monumen berdiri Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) yang menyimpan sejumlah benda milik tujuh jendral yang wafat.

 

Baca Juga: Pengamat: Hati-Hati Vandalisme di Mushola Darussalam Bisa Disalahgunakan untuk Provokasi



"Jadi kami perawatannya seperti pakaian bersejarah ini harus berkoordinasi juga dengan museum tekstil untuk perawatan baju-baju agar baju tersebut tetap seperti kondisi semula," ujarnya.

Baju dinas hingga dompet milik pahlawan revolusi itu tersimpan di dalam kaca dan tidak boleh tersentuh.

"Di bagian dalamnya ada semacam bahan-bahan pengawetnya," terangnya.

 

Baca Juga: Zaman PKI, Daging Tikus Pun Jadi Santapan Rakyat



Sementara Sumur Maut yang menjadi lokasi penguburan jasad tujuh jenderal masih terawat kondisinya.

Sumur sedalam 12 meter itu telah didekorasi menggunakan cungkup yang dihiasi ukiran kayu serta pembatas marmer yang dipasang sejak pemugaran pertama 1967.

"Kita kasih lampu di mulut sumurnya sekitar 2,5 meter dari atas marmer, terus kita pasang semacam besi pengaman. Kita harus berikan pengamanan jangan ada yang kecemplung," pungkasnya.****

Editor: Gayatri Pinandito

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler