Dikecam Umat Islam, Ini Profil Presiden Prancis Emmanuel Macron

29 Oktober 2020, 14:12 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron /rima ayu dwianita/

JURNALGAYA-Dituduh menjadi dalang karena telah menghina islam, Presiden Prancis Emmanuel Macron menjadi sorotan dunia. Macron menyebut Islam sebagai agama yang sedang berada dalam krisis.

Ia juga mengumumkan rencana membuat undang-undang yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya separatisme Islam di Prancis. warga di sejumlah negara menyuarakan aksi pemboikotan produk Prancis. Hingga di Indonesia ajakan tersebut menjadi trending Twitter.

Bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga menyerukan ajakan untuk memboikot produk-produk Prancis.

Baca Juga: Cara Baru Bayar QRIS, Unggah QRIS ke ShopeePay Dari Galeri Ponsel

Seperti dikutip RRI, Berikut Profil Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron lahir di Amiens, Prancis, 21 Desember 1977. Pria berumur 42 tahun itu merupakan seorang politikus Prancis yang menjabat sebagai Presiden Prancis dan ex-officio Pangeran Andorra sejak tanggal 14 Mei 2017.

Sebelumnya, Macron merupakan mantan bankir investor Prancis. Pada 26 Agustus 2014 ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital dalam pemerintahan Manuel Valls.

Pada Pemilihan umum Presiden Prancis 2017, ia mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara. Kemenanganya menjadikan ia sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah dengan usia 39 tahun.

Baca Juga: Aksi Boikot Meluas Imbas Hina Nabi Muhammad, Presiden Macron Ketar-ketir 40 Perusahaan Prancis Rugi

Macron adalah putra dari Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, MD. Ia akrab dengan neneknya, seorang kepala sekolah yang tumbuh dalam rumah tangga iliterasi, dan tinggal dengannya selama beberapa waktu. Ia mempelajari piano selama sepuluh tahun, mendapatkan penghargaan ketiga di Konservatori Amiens.

Ia menempuh pendidikan selama beberapa tahun di lycée La Providence in Amiens yang didirikan oleh Yesuit sebelum ia melanjutkan di sekolah tinggi élite Lycée Henri-IV di Paris. Ia mempelajari Filsafat di Universitas Paris-Ouest Nanterre La Défense, mendapatkan gelar DEA.

Ia bekerja sebagai asisten Paul Ricoeur antara 1999 dan 2001 di mana ia membantu menyunting buku karya Ricoeur La Mémoire, l'histoire, l'oubli. Ia juga mendapatkan sebuah gelar dalam bidang Urusan Publik di Sciences Po, sebelum ikut serta dalam pelatihan sebagai pegawai negeri sipil senior di École nationale d'administration (ENA), lulus pada 2004.

Baca Juga: Detik-detik Pembakaran Halte Sarinah Hasil Investigasi Narasi TV, Ini Penampakan Pelakunya

Selain itu, ia juga merupakan anggota Partai Sosialis dari tahun 2006 hingga 2009.

Dari tahun 2012 hingga 2014, ia menjabat sebagai deputi sekretaris jenderal Élysée, seorang anggota senior staf Presiden Hollande. Ia dilantik menjadi Menteri Ekonomi, Industri dan Data Digital dalam Kabinet Valls kedua pada 26 Agustus 2014, menggantikan Arnaud Montebourg.

Macron menikah dengan Brigitte Trognieux, seorang guru Prancis yang pertama kali bertemu dengannya di sekolah menengah atas, ketika usianya baru 15 tahun dan Brigitte berusia 39 tahun. Pasangan tersebut tinggal dengan anak-anak Trognieux dari pernikahan sebelumnya di Prancis.***

Editor: Firmansyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler