BNPB Gelar Latihan, Targetkan Nihil Korban Jiwa di masa Erupsi Gunung Merapi

17 November 2020, 18:10 WIB
Gunung Merapi di Yogyakarta, yang saat ini sedang mengalami erupsi. (Istimewa BMKG) /Arahkata.com

JURNALGAYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi ruang atau (tabletop exercise) serta simulasi taktik analisis kerawanan (tactical floor games) untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta, Selasa 17 November 2020.

"Target dari latihan ini, yakni mencegah terjadinya korban jiwa atau zero victim, kemudian sesedikit mungkin warga yang terdampak, meminimalkan dampak ekonomi maupun infrastruktur," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB B Wisnu Widjaja.

Menurut dia, penyelenggaraan tabletop exercise (TTX) dan tactical floor games (TFG) yang berlangsung 17-19 November 2020 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait ancaman dan risiko melalui sistem informasi dan komunikasi, termasuk peringatan dini.

Baca Juga: Fantastis, Supermodel Rusia AnasTassia Khozissova Gugat Ralph Lauren dan HBO hingga Rp281 Miliar

Tujuan lainnya, yaitu meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana yang melibatkan multipihak dalam mengantisipasi dampak skenario terburuk erupsi Gunung Merapi.

"Memperkuat mekanisme kerja sama serta koordinasi penanganan darurat bencana yang efektif antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan nasional," kata dia.

Terakhir, menurut dia, latihan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan terhadap draf rencana kontingensi dan rencana operasi dan prosedur tetap yang disusun daerah terkait, khususnya saat pandemi COVID-19 masih berlangsung.

Baca Juga: Intip Tren Bersepeda, Olahraga Populer di Kala Pandemi

Latihan gladi ruang ini merupakan tindak lanjut salah satu arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2020, yakni seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi dalam upaya pencegahan, mitigasi, dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Wisnu menambahkan bahwa setiap gubernur, bupati, wali kota harus segera menyusun rencana kontingensi termasuk penyediaan sarana dan prasarana kesiapsiagaan, khususnya menyikapi situasi Merapi saat ini.

Urgensi kesiapsiagaan ini merespons kenaikan status vulkanik Gunung Merapi dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga) pada 5 November 2020. Meskipun potensi bahaya tidak sebesar tahun 2010, menurut dia, potensi bahaya yang patut diwaspadai yaitu rantai penularan virus SARS-CoV2.

Baca Juga: Jadi Idola Kpop, Ternyata Member BLACKPINK juga Lahir dari Keluarga Tajir Melintir, Ini Faktanya!

Di sisi lain, potensi bahaya banjir lahar dingin patut diwaspadai, khususnya di wilayah yang dilalui dan berdekatan dengan sungai-sungai berhulu dari puncak Gunung Merapi. Hal tersebut tidak terlepas dari musim hujan yang sedang berlangsung.

Kepala Pelaksana BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Biwara Yuswantana mengatakan ada ruang yang perlu dipersiapkan yang sifatnya tidak terduga dalam menyikapi potensi ancaman bahaya erupsi Merapi.

"Ini menjadi pertimbangan, apakah yang direncanakan dengan baik dalam 'TTX' dan 'TFG' ini dapat betul-betul meng-cover kondisi yang mungkin terjadi," kata Biwara.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler