AKB, Pemkot Bandung Bakal Tutup Sejumlah Ruang Publik: Alun-Alun dan Taman Tematik Harus Ditutup!

18 November 2020, 09:49 WIB
Alun-alun Bandung: Meski pandemi Covid-19 belum usai, terpantau banyak masyarakat yang memadati Alun-alun KOta Bandung dan sekitaran Jalan Asia Afrika saat malam minggu./ANTARA /

JURNAL GAYA – Pemerintah Kota Bandung akan menutup sejumlah ruang publik yang biasa digunakan masyarakat.

Hal ini terkait dengan rencana memperketat pengawasan protokol kesehatan Covid-19 di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan penutupan ruang publik untuk mencegah kerumunan orang dalam jumlah besar.

Baca Juga: Solusi Makan, Belanja, dan Transportasi dari Merchant Baru ShopeePay Minggu InI

“Saya akan melapor ke Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung agar ruang publik di beberapa lokasi sementara untuk tidak dipakai terlebih dahulu. Semua alun-alun dan taman-taman kita tutup," kata Ema seusai memimpin rapat evaluasi tim Gugus Tugas Covid-19 di Balai Kota Bandung, seperti dikutip Jurnal Gaya dari rilis Humas Pemkot Bandung, Rabu 18 November 2020.

Dikatakan Ema beberapa ruang publik yang akan ditutup ialah yang menimbulkan kerumuman orang banyak sehingga memicu penyebaran virus Covid-19.

"Alun-alun Cicendo, Regol, Ujungberung, Asia-Afrika saya mintakan benar-benar terjaga. Jangan dulu dipergunakan untuk warga masyarakat. Mohon maaf karena itu berpotensi menimbulkan kerumunan,” tegasnya.

Baca Juga: Intip Tren Bersepeda, Olahraga Populer di Kala Pandemi

Tak hanya itu, Ema juga meminta para camat dan lurah lebih masif menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan dan penanganan masalah Covid-19. Hal itu wajib dilakukan di kesempatan bertemu dengan warga.

Menurut Ema langkah cepat ini perlu dilakukan dengan seluruh gugus tugas dari level kota, kecamatan hingga kelurahan. Mengingat situasi terkini mobilisasi masyarakat yang semakin tinggi. “Terjadi pergerakan-pergerakan yang harus kita antisipasi,” tuturnya.

Selain itu, Ema kembali mengingatkan kepada warga Kota Bandung untuk lebih mewaspadai klaster keluarga.

Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Minggu (14/6/2020) pagi ini dipenuhi oleh masyarakat yang berolahraga menggunakan sepeda. Terlihat banyak sekali pesepeda yang melintas dan tidak sedikit juga dari mereka berswafoto di pinggir jalan. *Rizky Perdana/ PRFM *Rizky Perdana/ PRFM

Baca Juga: IDI: Kematian Akibat Corona di Indonesia Tertinggi di ASEAN, Kerumunan Picu Penyebaran, Mau Nambah?

 “Terutama klaster keluarga yang saat ini sudah bergerak pada angka 30 persen. Hal yang menjadi faktor penyebab ini kebanyakan itu dari kontak erat. Misalkan ada orang yang bekerja di wilayah zona merah dan berkontak erat dengan pihak keluarganya,” tuturnya.

Sedangkan relaksasi sektor perekonomian, Ema juga mengaku akan mengevaluasinya. Pihaknya akan tegas menegakkan sanksi terhadap pelanggar aturan perwal adaptasi kebiasaan baru.

Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Posting Video Habib Rizieq Berisi Kebencian: Hentikan Ceramah Seperti Ini

“Evaluasinya bukan menambah, justru yang sudah ada ini kita evaluasi. Kalau ada pelanggaran kita tindak saja dengan kewenangan didalam perwal itu sendiri," katanya. ***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Humas Pemkot Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler