Ramai 'Bagaimana Demokrasi Mati', Fahri Hamzah Sebut Orang Jakarta Telmi, Sindir Anies atau Jokowi?

23 November 2020, 06:38 WIB
Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah /Foto: Instagram @fahrihamzah

JURNALGAYA - Postingan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Hal itu karena buku yang ditampilkan dalam foto tersebut berjudul 'How Democracy Die".

Buku tersebut bagi netizen seolah kode keras. Sebab belum lama ini, Anies dipanggil Polda Metro Jaya karena dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Setelah itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengeluarkan instruksi bernada ancaman. Kepala daerah yang membiarkan prokes bisa kena sanksi bahkan pencopotan.

Baca Juga: Hasil Liga Italia: Napoli Dihajar AC Milan 1-3, Ibra Makin Garang, Rossoneri Ke Puncak Klasemen

Baca Juga: Jubir Jusuf Kalla: Jangan Kotori Pak JK Dengan Fitnah!

Ancaman tersebut dinilai tidak elok. Sebab gubernur, bupati, dan wali kota merupakan pejabat politik yang dipilih oleh warga. Bukan hasil pengangkatan presiden.

Buku tersebut pun dikomentari Fahri Hamzah. Ia mengatakan, orang Jakarta baru membicarakan buku tersebut. Padahal dirinya sudah membahasnya sejak jauh-jauh hari.

"Orang jakarta lagi ribut ini, Saya dah ribut awal tahun lalu..." tulis Fahri Hamzah di akun Twitter pribadinya.

 

Buku itu merupakan kesimpulan dua guru besar Universitas Harvard, Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Kedua pakar itu menceritakan bagaimana demokrasi bisa mati.

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris: Liverpool Tempel Ketat Tottenham, MU Arsenal Jauh tertinggal

"Sebetulnya itu adalah kesimpulan 2 guru besar universitas Harvard: Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Dalam buku mereka yang terkenal “How Democracy Die”, mereka menuturkan bagaimana demokrasi bisa mati oleh kudeta militer atau oleh pemilu yang menaikkan para pemimpin curang," tambah Fahri.

Kemudian ada netizen yang memosting video Fahri Hamzah. Dalam video tersebut digambarkan bagaimana Jokowi membuat konflik ideologi.

Salah satunya tentang Habib Rizieq. Orang yang tadinya tidak terkenal dibuat musuh negara, sehingga jadi konflik besar, hingga Habib Rizieq jadi tokoh besar.

"Setelah itu bingung sendiri bagaimana mengatasinya," tutur Fahri Hamzah dalam video tersebut.

Baca Juga: Iniloh 4 Keutamaan Puasa Senin - Kamis yang Paling Disukai Rasulullah SAW

Fahri mengungkapkan, video tersebut diambil sekitar tahun 2017 dan kini sudah tahun 2020.

"Video Ini kira2 2017...sekarang 2020.
Oi jakarta Tell me..." tulis dia.

Ia kemudian menegaskan:

"Orang jakarta telmi..." cuit Fahri. ***

Editor: Firmansyah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler