Menanggapi tentang pihak-pihak yang ingin mengusulkan mantan menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastuti sebagai pengganti Edhy Prabowo, JNM menyatakan tidak sepakat.
Ia menilai kepemimpinan Susi dinilai telah terbukti gagal dalam mengelola kelautan dan perikanan Indonesia.
Baca Juga: V BTS Si Raja Prank, Foto 'Kencan' Ini Sukses Bikin Penasaran Selama 2 Tahun, Daebak!
"Dibutuhkan kebersamaan dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder dalam membangun kelautan dan perikanan. Kepemimpinan Susi Pudjiastuti terbukti tidak mampu bekerjasama dengan nelayan dan pelaku perikanan, banyak gejolak dan kegaduhan selama kepemimpinannya. Kami pastikan, jika Bu Susi jadi menteri, lagi para nelayan dan masyarakat perikanan akan kembali turun ke jalan," ancamnya.
Terakhir, terkait penetapan Edhy Prabowo sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jaringan Nelayan Matahari (JNM) merasa prihatin dan menganggap apa yang dilakukan oleh Edhy Prabowo telah menciderai kepercayaan dan optimisme nelayan dan masyarakat perikanan yang telah dibangun selama ini.
"Dugaan penerimaan suap dan perilaku konsumtif dengan berbelanja barang-barang mewah yang dilakukan oleh Edhy Prabowo telah melukai hati nelayan dan pelaku perikanan yang saat ini sedang berjuang melawan dampak pandemi Covid-19. Kami berharap siapapun yang ditunjuk menjadi menteri pengganti tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan pendahulunya," tandasnya.
Edhy Prabowo ditangkap kemudian ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus suap perizinan pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020. Ia terlibat dugaan suap terkait ekspor benih lobster di KKP.***