Network
JURNAL GAYA – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Garut terus bertambah setiap harinya, membuat Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mencari cara. Salahsatunya caranya kini yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mencari tempat di rumah sakit maupun gedung umum lainnya untuk tempat karantina pasien positif COVID-19.
Baca Juga: Besok, Amerika Serikat Mulai Vaksinasi Massal COVID-19, Indonesia Kapan?
"Kita juga terus menginventarisir beberapa titik dan tempat yang bisa dijadikan tempat isolasi," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, dikutip Jurnal Gaya dari ANTARA, Minggu 13 Desember 2020.
Saat ini, Pemkab Garut sudah menyiapkan tempat isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Rumah Sakit Umum Pameungpeuk, rumah susun, dan rumah sakit swasta di Garut. Kondisi ruang isolasi di RSUD dr Slamet Garut dengan kapasitas 120 tempat tidur, kata Helmi, sudah terisi oleh pasien COVID-19 bergejala sedang dan berat.
Baca Juga: Pasien COVID-19 di Wisma Atlet Bertambah 84 orang Hingga Saat ini Total 3.094 Pasien
"Sebanyak 120 tempat tidur di RSU itu semua penuh untuk pasien (kondisi) sedang, berat, sedangkan yang ringan atau tidak bergejala juga dirawat di tempat lain," katanya.
Menurut dia tempat isolasi pasien COVID-19 yang sudah tersedia itu masih butuh tambahan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus pasien yang menunjukkan gejala maupun tanpa bergejala.
Baca Juga: RSKI Pulau Galang Masih Rawat 300 Pasien COVID-19
Tempat yang dinilai layak untuk dijadikan ruang isolasi pasien, kata dia, yakni bangunan Islamic Center yang berlokasi di Garut Kota, kemudian tempat Pendidikan dan Latihan Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Tarogong Kidul.
