Tahun ini, Penambahan 39 Stasiun Seismik Tunjang Kecepatan dan Akurasi Data Informasi Gempa Bumi

- 28 Desember 2020, 08:52 WIB
Petugas Memasang satu dari 39 Stasiun Seismik yang bakal Menunjang Kecepatan dan Akurasi Data Informasi Gempa Bumi
Petugas Memasang satu dari 39 Stasiun Seismik yang bakal Menunjang Kecepatan dan Akurasi Data Informasi Gempa Bumi /Yugi Prasetyo/Dokumen PT LEN

JURNAL GAYA - BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) terus meningkatkan kemampuannya memperoleh informasi yang akurat mengenai parameter mekanisme sumber terjadinya gempa bumi. Terlebih Indonesia sebagai salah satu negara yang paling banyak mengalami gempa bumi.

Baca Juga: Hadapi Potensi Gempa Bumi dan Tsunami, Mendagri Keluarkan Perintah ke Seluruh Kepala Daerah

Hal ini karena posisi Indonesia terletak di atas tiga lempeng yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia. Untuk itulah betapa pentingnya pemerintah melalui BMKG memiliki program peringatan dini tsunami yang dikenal dengan nama Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Sistem InaTEWS menggabungkan antara data seismik, data GPS, data Buoy, dan data Tide Gauge. Pada sistem InaTEWS, data seismik menjadi ujung tombak observasi, karena dapat mendeteksi potensi tsunami dalam waktu 4 - 5 menit setelah kejadian gempa bumi.

Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2 Guncang Wilayah Sulawesi Utara

Sejak tahun 2019 lalu, BMKG mempercayakan kepada PT Len Industri (Persero) dalam memasang 194 stasiun monitoring gempa bumi yang tersebar di seluruh Indonesia. Kepercayaan tersebut berlanjut di tahun 2020 sekarang untuk kembali memasang sebanyak 39 titik stasiun miniregional monitoring gempa bumi milik BMKG.

Hingga saat ini, keseluruhan seismograf yang dimiliki BMKG kini akan berjumlah 411 unit. Penyelesaian pemasangan miniregional ditargetkan sesuai batas waktu pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak yakni tanggal 18 Desember 2020. Target tersebut tercapai karena sudah 100% rampung dan kini telah beroperasi.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,3 Guncang Wilayah Maluku

Pimpinan Proyek Pemasangan 39 Miniregional PT Len Industri, Randy Dwi Rahardian menjelaskan Pandemi Covid-19 yang masih melanda sekarang cukup menjadi kendala. "Ketersediaan moda transportasi untuk distribusi barang menjadi terbatas karena adanya pembatasan jadwal keberangkatan kapal dan jumlah kapal. Terhadap situasi pandemi saat ini memang berpengaruh sekali dalam pelaksanaan proyek. Dengan perencanaan dan monitoring proyek yang kuat kita dapat melewatinya dengan baik,” beber Randy dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Gaya, Senin 28 Desember 2020.

Baca Juga: Warga Sempat Panik, Gempa Bumi Guncang Kabupaten Bandung

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah