Tahu Tempe Langka Usai Kacang Kedelai Meroket: Muhammadiyah Desak Pemerintah Tindak Tegas Spekulan

- 4 Januari 2021, 22:34 WIB
Produksi tahu dan tempe di Kampung Andir, RT 01/RW 06, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.
Produksi tahu dan tempe di Kampung Andir, RT 01/RW 06, Desa Pakutandang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. /Galamedia/Engkos Kosasih


JURNAL GAYA - Pusat Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta memastikan bahwa para perajin tahu-tempe se-Jabodetabek telah melakukan mogok produksi sejak malam tahun baru hingga tanggal 3 kemarin.

Namun kelangkaan tahu masih terjadi hingga hari ini. Aksi mogok itu terutama sebagai respon atas melonjaknya harga bahan baku kedelai dari Rp 7.200 per kilogram menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Hal itu menyebabkan sejumlah usaha dengan pasokan tahu atau tempe pun ikut terdampak.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas.

Menanggapi hal itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meminta agar pemerintah bergerak cepat agar roda ekonomi masyarakat kecil tidak semakin terpuruk setelah dihantam pandemi.

Baca Juga: Berburu Tuna Wisma di DKI Jakarta, Mensos Risma: Bapak Saya Carikan Rumah Ya

“PP Muhammadiyah meminta pemerintah untuk secepatnya mengatasi masalah ini agar dunia usaha dan kehidupan ekonomi masyarakat kembali menggeliat serta tidak ada yang dirugikan,” ujar Anwar Abbas, Senin 4 Januari 2021.

Baca Juga: Poin 2D Maklumat Kapolri Panen Protes Massa, Idham Azis Keluarkan Instruksi Baru

Wakil Ketua MUI ini pun meminta agar pemerintah menindak tegas spekulan yang memainkan harga di tengah kelangkaan kedelai.

Baca Juga: Anies Baswedan Tandai Panyaluran Bansos di DKI Jakarta Mulai dari PKH, BPNT dan BST

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x