Sudah Pesan 329,5 juta Dosis, Erick Thohir: Kita Tak Mau Tergantung Terus Vaksin Impor

- 8 Januari 2021, 20:33 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin Covid-19. /M Agung Rajasa/Antara

 

JURNAL GAYA - Menteri BUMN Erick Thohir menilai produksi vaksin Merah Putih yang masih diteliti saat ini dapat menjadi "game changer", pengubah situasi di saat pandemi COVID-19, dari ketergantungan kepada vaksin impor menjadi tidak tergantung karena mampu produksi vaksin sendiri di dalam negeri.

"Kemarin, Menkes sudah datang ke Bio Farma dan kita laporkan kita tidak mau tergantung terus vaksin impor jadi vaksin Merah Putih pun kita adakan dan masih perlu waktu. Hari ini bersama KPK dan Menkes akan pantau vaksin Merah Putih bersama agar menjadi 'game changer' bangsa kita tidak tergantung vaksin luar negeri saja," kata Erick Thohir di gedung KPK Jakarta, Jumat 8 Januari 2021.

Erick Thohir menyampaikan hal tersebut seusai pertemuan antara dirinya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dua pimpinan KPK Alexander Marwata dan Lili Pintauli Siregar, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan serta sejumlah pejabat terkait lain seperti Irjen Kemenkes Murti Utami dan Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

Baca Juga: Inggris Ajak Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Bergabung Untuk Perang Masalah Ini

Indonesia membentuk konsorsium yang terdiri dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, LIPI, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga untuk mempersiapkan vaksin merah putih.

Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan metode rekombinan, artinya tidak seluruh virus digunakan tapi hanya bagian-bagian tertentu dari virus yang dianggap penting kemudian diperbanyak dan dijadikan antigen.

Selain itu Indonesia akan menerima vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku (bulk) sebanyak 15 juta dosis yang selanjutnya akan diproduksi oleh Bio Farma.

"Kita menyiapkan produksi 250 juta dosis. Keputusan itu kita ambil di bulan April dan alhamdullilah Desember ini kesiapannya menjadi 250 juta, 100 juta sudah dapat sertifikat BPOM dan Insya Allah 150 juta dapat lagi bulan Maret 2021 jadi totalnya 250 juta," tambah Erick.

Baca Juga: 2 Tahun Trauma, Ifan Seventeen Pamerkan Kekasih Baru: Setengah Hatiku Hilang Bersama Dylan

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x