BPOM telah memberikan sertifikat perizinan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau izin untuk memulai produksi obat dan vaksin COVID-19 kepada Bio Farma.
"Bahan baku yang akan datang pertengahan Januari ini, dimana Presiden sudah menugaskan Januari ini mendistribusikan 5,8 juta dosis, Februari sebanyak 10,4 juta dan Maret 13,3 juta untuk memproduksi bahan baku vaksin menjadi vaksin," ungkap Erick.
Pemerintah diketahui juga sudah mengonfirmasi pemesanan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 dari berbagai produsen.
Baca Juga: 5 Fakta yang Terkuak Kasus Video Asusila 19 Detik Gisel dan Nobu
Pertama dari perusahaan farmasi Tiongkok Sinovac sebanyak 125,5 juta dosis; kedua dari pabrikan vaksin Amerika Serikat-Kanada Novavax sebesar 50 juta dosis; ketiga dari kerja sama multilateral WHO dan Aliansi Vaksin Dunia (Covax-GAVI) sebesar 50 juta dosis; keempat dari pabrikan Inggris AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis; dan kelima perusahaan farmasi gabungan Jerman dan Amerika Serikat Pfizer BioNTech sebesar 50 juta.***