Korban Longsor Desa Cihanjuang Cimanggung Harus Ikhlas Direlokasi Karena Kawasannya Berbahaya!

- 11 Januari 2021, 07:59 WIB
Longsor Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung
Longsor Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung /Humas BNPB

JURNAL GAYA----Kepala BNPB Doni Monardo berharap masyarakat sadar. Semua yang berada ada di lokasi bencana tanah longsor Cihanjuang harus bersedia untuk direlokasi.

Doni menyampaikan, masyarakat jangan dulu menempati rumah di kawasan berbahaya sampai pemerintah pusat dan pemerintah provinsi mengeluarkan hasil kajian pendataan rumah-rumah yang masih boleh ditempati kembali.

Baca Juga: KEJUTAN! Ikatan Cinta Tayang Lebih Awal dan Lebih Lama Jadwal Acara TV RCTI Senin 11 Januari 2021

"Bagi yang sudah diputuskan, kawasan itu adalah zona merah masyarakat harus ikhlas melepaskan rumah dan tanahnya untuk direlokasi di tempat yang baru," ujar Doni di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, di kutip dari siaran pers BNPB, Senin 11 Januari 2021.

Doni mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang akan membantu dalam penyediaan lahan relokasi. "Tadi pagi Bapak Bupati akan menyiapkan lahan desa untuk relokasi bagi masyarakat yang rumahnya nanti tidak boleh lagi ditempati," katanya.

Doni menjelaskan, ada skema bantuan dari pemerintah pusat untuk kerusakan rumah dengan kategori rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pemerintah akan memberikan bantuan stimulan yang rumahnya rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta. Sampai dengan tadi pagi, jumlah kerusakan masih dalam pendataan BPBD Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: Sudutkan SBY, Teddy Gusnaidi Sebut Jokowi Hadapi Kondisi Sulit Karena RI Ke-6: Juru Bicara Tuhan!

Kepala BNPB Doni Monardo memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1 miliar untuk penanganan darurat bencana longsor Cihanjuang. Pemberian bantuan kepada Bupati Sumedang ini disaksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di lokasi pos komando yang berlokasi di SMA Negeri Cihanjuang.

Proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas. Data sementara Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Minggu (10/1), pukul 08.22 WIB, korban meninggal sebanyak 19 jiwa. Korban dari peristiwa longsor utama yang telah berhasil dievakusi sebanyak 8 jiwa, sedangkan korban pada longsor susulan sebanyak 11 jiwa. Selain korban meninggal, 18 warga mengalami luka-luka, dengan rincian luka berat 3 jiwa dan luka ringan 15.

Baca Juga: Hari Ini DNA Keluarga Korban Dicocokan Dengan Penemuan Jenazah Sriwijaya Air SJ 182

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x